Setiap tahunnya, populasi jumlah penduduk Jepang terus menurun, namun hal ini justru berbanding terbalik dengan pertumbuhan warga asing yang semakin banyak di negara Matahari Merbit. Menurut pemerintah setempat, orang asing yang berusia 20 hingga 29 tahun di Tokyo kini mencapai satu persepuluh, di mana pada awal 2018, Jepang memiliki sekitar 748.000 warga asing berusia 20-an yang berarti jumlahnya mencapai 5,8 persen dari total populasi warga asing di negara ini.
Sebanyak 42.000 anak mudanya tinggal sendirian Shinjuku Ward, Tokyo, bahkan selama 5 tahun terakhir belakangan, Shinjuku telah mengalami peningkatan jumlah penduduk asing sebanyak 47 persen. Sementara itu, jumlah penduduk Jepang di kelompok usia yang sama justru berbanding terbalik, mereka mengalami penurunan sebanyak 7 persen.
Jumlah orang asing yang meningkat di Tokyo salah satunya diakibatkan oleh meningkatnya populasi para tenaga kerja asing di negara tersebut. Selama bertahun-tahun, Jepang memang telah mencari pekerja dari seluruh dunia untuk posisi yang membutuhkan tingkat keterampilan tinggi seperti bagian keuangan dan lain-laian, tetapi sekarang mereka menyediakan kesempatan kerja bagi pekerja asing berskill rendah.
Menurut Ketua Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di Jepang yang diakibatkan karena menurunnya jumlah populasi penduduk. Populasi Jepang sendiri telah menurun selama sembilan tahun berturut-turut, bahkan di tahun ini, populasi usia kerja antara 15 hingga 64 tahun turun di angka 60% untuk pertama kalinya.
Karena itulah, untuk merekrut lebih banyak para pekerja asing, Pemerintah Jepang pun akan mengubah kelayakan izin kerjanya mulai tahun 2019 mendatang. Tahun depan, tenaga kerja asing akan dapat mengajukan permohonan izin kerja di bidang-bidang seperti pertanian, konstruksi, perawatan, dan dua sektor lain yang paling membutuhkan tenaga pekerja.
"Untuk menerima orang asing, kami harus membuat kemajuan dalam mempersiapkan lingkungan, seperti mempertimbangkan industri mana yang dapat menerima mereka, memperkuat sistem untuk mengelola status perumahan mereka dan meningkatkan pendidikan bahasa Jepang," ujar Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga. Semua ini bertujuan agar Jepang dapat mempekerjakan lebih dari 500.000 pekerja asing pada tahun 2025 mendatang.