Berita Jepang | Japanesestation.com

Beberapa waktu belakangan ini, badan hak cipta Jepang,  Japanese Society of Rights of Authors, Composers and Publishers (JASRAC) mendapat sorotan masyarakat karena mereka dilaporkan menuntut sejumlah uang dari Universitas Kyoto. Tuntutan royalty terhadap universtas tersebut diluncurkan karena mereka menggunakan lagu hit Bob Dylan , Blowin’ in the Wind. Belakangan, JASRAC mengumumkan bahwa penggunaan lirik tersebut adalah sebagai kutipan, dan Universitas Kyoto tidak diwajibkan membayar apapun.

Meskipun masih tidak jelas apakah penarikan tuntutan ini  terjadi karena factor kesalahpahaman atau karena tanggapan negatif dari masyarakat, satu hal yang pasti, tingkat kepercayaan masyarakat kepada badan ini sudah sangat menurun disebabkan oleh keputusan mereka untuk menarik royalti dari sekolah-sekolah, dan berimbas menurunkan kemampuan sekolah untuk mengajarkan music pada murid-muridnya. Hal tersebut bahkan dituangkan oleh seorang mangaka, Yukie Mori yang membuat sebuah karya pendek yang menggambarkan JASRAC sebagai monster yang menyiksa anak kecil yang ingin belajar musik.

Di tengah-tengah antipasti masyarakat pada badan hak cipta Jepang ini, seorang netien Jepang dengan username twitter @kurohitsuji2015 menemukan sebuah cara untuk mengalahkan JASRAC dengan aturan mereka sendiri.

Dalam cuitannya pada tanggal 27 Mei 2017 lalu itu, @kurohitsuji2015 mengungkapkan ide untuk “Mendaftarkan sebuah lagu berjudul “JASRAC Song” pada JASRAC. Lagunya sendiri menggunakan peringatan tertulis dari badan tersebut sebagai liriknya. Singkatnya, mereka akan harus menuntut royalt dari diri  mereka sendiri ad infinitum.”

Karena JASRAC akan menggunakan kata-kata tersebut dengan tujuan untuk tujuan mendapatkan uang, maka ini jelas melanggar hak cipta si penulis lagu, dan setiap kali mereka menerbitkan surat peringatan pada diri mereka sendiri, mereka akan melanggar hak cipta tersebut lagi, dan hal ini akan berlangsung terus tanpa batas, menciptakan sebuah infinite loop, yang di atas kertas akan menghentikan kinerja badan tersebut.

Netizen sendiri nampak sangat terkesan dengan ide ini, dan memuji si pencetus ide dengan komentar-komentar seperti, “Saya bersaksi orang ini seorang jenius”, “Orang ini seperti Yugioh waktu dia mengalahkan orang yang menggunakan Slifer The sky Dragon menggunakan combo Revival Jam dan Infinite Card”, “Luar biasa, kita harus sebut teori ini, Teori Paradoks JASRAC”, dan sebagainya. Salah satu netizen bahkan menemukan lagu yang paling mendekati lagu JASRAC. Lagu berjudul Zessho Karaoke Man No Uta yang dirilis olrh Masayuki Yamamoto yang mengerjakan anime Time Bokan: Royal revival. Meski tidak menggunakan kata-kata dari surat peringatan badan hak cipta Jepang tersebut di lirik lagunya, namun mengawali lagu tersebut dengan mengeja nama badan tersebut, diikuti dengan teriakan “JASRAC Melindungi Hak Cipta!

(Featured image: JASRAC Official Website)