Saat sedang menonton suatu video klip musik dari idol group Jepang, apa kalian pernah berpikir, "Wah, mereka seperti kembar ya?" atau "Apa mereka semua orang yang sama?" Tentunya mereka bukanlah mirip ataupun orang yang sama. Itu semua merupakan gaya dari make-up yang dinamakan Moru yang berasal dari budaya Jepang di masa lalu. Moru yang berasal dari huruf kanji (盛る) yang berarti berlebihan, adalah gaya make-up Jepang sejak zaman dahulu untuk membentuk kecantikan seorang wanita seperti terlihat di dalam lukisan wanita cantik (bijinga), foto ataupun video.
Lukisan wanita yang cantik atau bijinga sejak awal memanglah bukan kecantikan alami dari wanita tersebut. Kecantikan yang terdapat di dalam bijinga ini adalah kecantikan buatan yang dibentuk oleh moru. Seiring dengan berkembangnya zaman, wanita-wanita Jepang tidak lagi hanya bergantung kepada moru untuk memoles kecantikan mereka, Yuka Kubo seorang doktor dari Universitas Tokyo mengemukakan sebuah teori yang dinamakan "Cinderella Technology," di mana ia menjabarkan hal apa saja di masa modern yang dapat membentuk kecantikan seorang wanita Jepang. Berikut adalah 3 hal yang terdapat di dalam teori tersebut.
1. Teknologi Informasi
Internet menjadi salah satu sarana para wanita Jepang untuk membuat kecantikan yang mereka bentuk dengan moru dapat dengan mudah diketahui oleh orang banyak, khususnya melalui media sosial yang bertebaran di mana-mana.
2. Mesin Selfie
Purikura adalah suatu hal yang sangat umum ditemukan di Jepang. Mesin foto otomatis ini dapat membuat wanita-wanita Jepang terlihat mirip satu dengan lainnya dengan tampilan make-up yang tebal, ditambah lagi dengan aplikasi selfie dan photo editing pada smartphone yang makin canggih.
3. Bedah Kosmetik
Seiring kemajuan teknologi, bedah kosmetik pun menjadi semakin mudah dilakukan bahkan beberapa tempat menyediakan jasa bedah kosmetik dengan harga yang terjangkau oleh orang-orang biasa sekalipun.
Dengan mengetahui hal-hal ini kalian tidak perlu bingung jika wajah para wanita Jepang sekilas terlihat mirip bukan?