Berita Jepang | Japanesestation.com

Pagi ini, masyarakat yang berada di pulau Hokkaido, Jepang terkejut saat mendengar suara sirine tanda bahaya yang menggema di setiap sudut wilayah. Banyak dari mereka ikut merekam kejadian mencekam ini dan mengunggah videonya ke media sosial, sebagian lainnya justru bertanya-tanya apakah peluncuran rudal tersebut benar-benar terjadi karena masyarakat Jepang sudah terbiasa mendengar pengumuman untuk menguji kesigapan mereka. Namun, kejadian kali ini bukan sebuah simulasi, karena sistem peringatan bahaya dikirimkan juga melalui aplikasi mobile, menyampaikan pesan yang sama ke seluruh ponsel penduduk.

Jepang sendiri sudah memiiki sistem bernama J-Alert yang sudah ada sejak tahun 2007, sebuah jaringan informasi buatan pemerintah yang dirancang untuk mengirimkan informasi kepada penduduk melalui email, jika sewaktu-waktu terjadi ancamam keamanan. Salah satunya bisa digunakan saat Korea Utara meluncurkan rudal balistiknya, sistem peringatan diaktifkan di bagian utara Jepang, setelah Korea Utara meluncurkan rudalnya.

Saat pemerintah Jepang melihat lintasan rudal, sistem J-Alert segera dimulai dari sekitar prefektur Tohoku dan sekitarnya, Hokkaido, Aomori, Iwate, Miyagi, Akita, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Niigata, dan Nagano.

Situs J-Alert memberitahukan bahwa sirene ini terdengar untuk mengingatkan penduduk akan rudal yang telah mendekat. Video berikut ini menunjukkan saat sirene J-Alert terdengar pagi ini di Prefektur Nagano.

Sementara masyarakat dunia tengah cemas, orang-orang di Jepang mengandalkan sistem J-Alert untuk membantu mereka untuk berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan serangan yang akan segera terjadi.

(Featured image: city.tomi.nagano.jp)