Osaka menyambut bangunan tertinggi di Jepang pada Jumat yang lalu. Gedung pencakar langit Abeno Harukas berdiri setinggi 300 meter, melebihi Landmark Tower di Yokohama dengan selisih 4 meter.
Dibutuhkan waktu selama empat tahun dan 130 milyar Yen (sekitar 1.260.000.000 US$) bagi Kintetsu Corp. untuk membangun gedung ini. Kompleks setinggi 60 lantai ini akan menampung Marriott International Hotel dan kasino yang telah diusulkan, yang bertujuan untuk menarik para wisatawan dan pelanggan dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi kota tersebut dan menarik lebih banyak perusahaan.
Daita Obata, asisten manajer untuk perusahaan pialang real estate Miki Shoji Corp, mengatakan bangunan ini telah hampir penuh ruang kantornya. "Namun, sebagian besar penghuninya datang dari daerah sekitar Osaka. Hal ini tidak memiliki dampak yang besar," katanya. Miyuki Nakayama, juru bicara Sharp, menegaskan bahwa beberapa staf penjualannya akan pindah ke gedung baru tersebut. Nama Abeno Harukas berasal dari kata Abena, di mana bangunan tersebut dibangun, dan Harukas, yang merupakan ungkapan lama dalam bahasa Jepang yang berarti untuk mencerahkan atau membersihkan.
Cesar Pelli dari arsitek Pelli Clarke Pelli di New Haven, Connecticut, yang merancang Petronas Towers di Malaysia, adalah desainer yang sama untuk Abeno Harukas. Kintetsu membanggakan pemandangan dari bangunan tersebut karena bangunan tersebut mengklaim sebagai bangunan pertama yang setiap pagi menerima cahaya dari matahari terbit.
"Para pengunjung ke lantai atas akan disuguhi pemandangan spektakuler yang tak terlihat di tempat lain," yang tertulis di website-nya. Dengan Osaka masih menjadi metropolitan ekonomi terbesar ketiga di Asia, gedung baru dan zona ekonomi yang diusulkan berharap untuk memikat para investor ke kota tersebut sebagaimana Tokyo terus menarik berbagai perusahaan, sehingga meninggalkan Osaka dengan berbagai kantor yang kosong.