Berita Jepang | Japanesestation.com

Dibukanya ketiga jalur pendakian Gunung Fuji di Prefektur Shizuoka menandakan telah dimulainya musim pendakian yang jadi daya tarik utama wisata saat musim panas tiba. Tidak seperti Prefektur Yamanashi yang melakukan pembatasan sejak dibuka pada awal Juli lalu, Prefektur Shizuoka belum menetapkan batasan jumlah pendaki setiap harinya. Namun, Prefektur Shizuoka juga melakukan pembatsan terhadap aktivitas berbahaya seperti panjat tebing dan mendaki ke puncak tanpa tidur.

Para pendaki yang melakukan pendakian lewat Prefektur Shizuoka di hari pertama.
Para pendaki yang melakukan pendakian lewat Prefektur Shizuoka di hari pertama (Kyodo via Mainichi).

Melansir dari Mainichi Shimbun, ketiga jalur di Shizuoka ini meminta pendaki untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan menyertakan rancangan waktu pendakian dan data pemesanan penginapan dalam perjalanan ke puncak. Pendaki yang hendak naik ke puncak tanpa memesan penginapan akan dilarang untuk berangkat.

Pria berusia 29 tahun asal Tokyo, Misato Kokubun, menuturkan bahwa dirinya menerima aturan pembatasan dengan positif. “Aku ingin Gunung Fuji jadi jauh lebih bersih dan dicintai,” ujarnya.

Puncak tertinggi di Jepang ini terletak di antara dua prefektur dan telah dinobatkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2013. Menurut pemerintah prefektur, jumlah pendaki via Shizuoka tahun lalu mencapai 84.086 orang, mendekati jumlah yang didapatkan sebelum pandemi. Seiring dengan melemahnya nilai yen, jumlah pendaki tahun ini diperkirakan akan jauh lebih banyak.