Kyoto merupakan ibukota Jepang sebelum zaman Edo. Gaya hidup dan lingkungannya yang tradisional menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun asing. Seperti Tokyo, Kyoto tidak pernah sepi pengunjung terutama pada saat tahun baru tiba. Pada saat tersebut, para turis berbondong-bondong ke Kyoto untuk memanjatkan doa di kota kuil tersebut. Namun selain gayanya yang tradisional, kira-kira apa saja perbedaan antara gaya hidup di Kyoto dan Tokyo? Berikut adalah ulasannya:
1. Adanya dialek Kyoto-ben di Kyoto
Kyoto memiliki -ben, atau dialek sendiri. Kyoto-ben memiliki ciri khas yang lembut dan feminin. Dialek Kyoto bahkan menambahkan tingkat kesopanan ekstra melalui penggunaan kata kerja tambahan “-haru.” Dialek ini lebih sopan daripada bahasa biasa tetapi tidak sesopan bahasa keigo (bahasa sopan). Contohnya seperti ini: bukannya "Doko e ikimasu ka (Kemana kamu akan pergi)?" Orang Kyoto akan berkata, "Doko ikaharimasu ka?" Atau mungkin memecahnya lebih jauh ke "Doko e ikaharun desu ka?"
2. Kyoto lebih dingin daripada Tokyo pada saat musim dingin, namun lebih panas dari Tokyo pada saat musim panas
Terjepit di antara pegunungan, bagian dari Prefektur Kyoto berada lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Akibatnya, Kyoto memiliki suhu yang jauh lebih dingin di musim dingin daripada Tokyo, yang terletak di ketinggian 40 meter di atas permukaan laut. Suhu rata-rata Kyoto untuk Januari 2018 hanya 3,9 derajat Celcius dibandingkan dengan Tokyo yang mencapai 4,7 derajat celsius.
Namun karena posisinya tersebut, Kyoto memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan Tokyo pada musim panas.
3. Sepeda merupakan transportasi yang banyak digunakan di Kyoto
Kebanyakan orang yang tinggal di Kyoto menganggap sepeda sebagai cara termudah untuk berkeliling. Dengan luas sekitar 2 1/2 kali lebih kecil daripada Tokyo, skala kota ini lebih kondusif untuk bersepeda. Lansekapnya yang relatif datar memberikan alasan lain untuk bersepeda. Volume lalu lintas yang lebih rendah dibandingkan dengan Tokyo juga membuat navigasi jalan-jalan Kyoto menjadi mudah.
4. Banyak yang mengatakan Kyoto lebih indah dari Tokyo
Alam, bangunan tua, pegunungan di sekitarnya membuat populasi daerah ini hampir 3,5 kali lebih rendah daripada kota metropolitan Tokyo. Warga Kyoto lebih cenderung melestarikan warisan-warisan alam dan tradisi tersbut dibandingkan kota saudaranya Tokyo yang lebih identik dengan bangunan pencakar langitnya. Estetika di Kyoto sangat menarik, objek dan budaya di sekitarnya lebih halus daripada tampilan modern Tokyo yang gemerlap.
Kalau kalian lebih suka Kyoto apa Tokyo?
(featured image: Amino Apps)