Pada tanggal 8 Februari lalu, para pejabat prefektur Yamanashi telah mengadakan rapat umum untuk membahas pembangungan jalur kereta api baru dari kaki Gunung Fuji ke Stasiun Kelima. Stasiun Kelima merupakan tempat yang biasanya digunakan oleh para pendaki untuk memulai perjalanan mereka ke puncak gunung. Untuk sampai ke Stasiun Kelima, para pendaki umumnya menaiki bus atau mobil di jalan tol Fuji Subaru.
Menurut Pokja (kelompok kerja) yang menangani proyek ini, jalan Fuji Subaru dianggap sebagai rute yang bagus untuk diubah menjadi jalur rel kereta. Perubahan moda transportasi dari bus atau mobil ke LRT (Light Rail Transit), akan menghalangi kendaraan lain yang akan memasuki rute tersebut, kecuali saat situasi darurat.
Ketika Gunung Fuji menjadi situs Warisan Budaya Dunia pada tahun 2013, UNESCO menyarankan adanya pembatasan pengunjung dan menyatakan keprihatinannya atas gas buang kendaraan yang ada di daerah sekitar Gunung Fuji. Sejalan dengan rekomendasi dari UNESCO, jalur kereta api Gunung Fuji akan dibangun dengan mempertimbangkan pelestarian lingkungan dan sektor pariwisata.
Dalam rapat yang diadakan dua hari lalu, Pokja menyarankan tarif pulang-pergi senilai 10.000 yen. Tarif yang disarankan ini terhitung cukup mahal, mengingat tarif pulang-pergi dengan bus saat ini hanya 2.100 yen. Selain itu, harga tiket pulang-pergi menggunakan bus dari Stasiun Shinjuku ke Stasiun Kelima juga lebih murah, yakni 5.800 yen.
Pokja memperkirakan kereta api di Gunung Fuji nantinya akan digunakan oleh sekitar 3 juta penumpang setiap tahunnya. Dan, biaya untuk proyek ini diperkirakan akan mencapai 140 miliar yen (sekitar 18 triliun rupiah). Sebelum proyek ini dapat direalisasikan, rincian berbagai hal seperti pembagian peran antara sektor publik dengan swasta, masalah teknis terkait manajemen, dan keamanan kereta api, perlu diselesaikan terlebih dahulu.
Meskipun demikian, rancangan proyek kereta api Gunung Fuji telah mendapat persetujuan awal. Pejabat dari prefektur Yamanashi berencana untuk membahas masalah ini lebih lanjut bersama dengan walikota dan penduduk setempat. Saat ini, masih belum ditetapkan kapan proyek ini akan dimulai. Tetapi, Kotaro Nagasaki selaku gubernur prefektur Yamanashi, menyatakan keinginannya untuk melanjutkan diskusi, dan mengatakan bahwa ia senang karena langkah awal untuk proyek ini telah diselesaikan. Dengan ini, proyek kereta api Gunung Fuji akan selangkah lebih dekat untuk direalisasikan.