Dalam upaya untuk meningkatkan pariwisata, pemerintah daerah Kota Fuji berencana untuk menjadikan Mount Fuji Dream Bridge sebagai daya tarik wisata yang akan menjadi anugerah bagi daerah tersebut. Namun, inisiatif ini telah menimbulkan reaksi keras dari penduduk setempat karena perilaku wisatawan yang mengganggu.
Mount Fuji Dream Bridge merupakan sebuah jembatan layang biasa di Kota Fuji, Prefektur Shizuoka yang mendadak populer di kalangan wisatawan yang mencari foto Gunung Fuji yang sempurna. Dari sudut tertentu, tangga pejalan kaki di jembatan ini tampak mengarah langsung ke gunung, menciptakan gambar yang mencolok secara visual yang dengan cepat menyebar ke seluruh platform media sosial.
Daya tarik viral ini menarik lonjakan pengunjung. Setidaknya terdapat 1.000 pengunjung yang datang tiap harinya untuk berfoto, menurut sumber. Hal ini telah menimbulkan keluhan dari warga tentang parkir liar dan kebisingan yang mengganggu.
Situs web pemerintah mendorong pengunjung untuk membagikan foto yang diambil di tempat tersebut di media sosial, tetapi pada saat yang sama mendesak mereka untuk mengambil gambar dengan tenang. Pemerintah kota juga telah memasang rambu-rambu di sekitar area yang memperingatkan para turis dalam beberapa bahasa dan menyediakan tempat parkir gratis.
Namun, upaya-upaya ini tidak banyak membantu menyelesaikan situasi. Kasus-kasus parkir ilegal dan masuk tanpa izin di daerah pemukiman di dekatnya masih terus terjadi, membuat penduduk setempat yang frustasi memasang rambu-rambu sendiri yang melarang pengunjung.
“Ini sangat mengganggu-turis berisik sejak dini hari,” kata seorang wanita. Penduduk lain menyatakan penolakannya dengan tegas bahwa tempat berfoto yang viral itu menjadi biang masalahnya.