Bahan makanan segar banyak dipercaya mempunyai kadungan nutrisi lebih banyak dari yang sudah diolah. Tapi, beberapa negara mengartikan segar secara harafiah. Hidangan laut hingga binatang yang tidak lazim dikonsumsi dan disajikan hidup-hidup! Walaupun sering dipandang sebagai hal yang menjijikkan, menu dengan binatang hidup ini menjadi salah satu atraksi yang menarik di Jepang hingga Korea. 1. Bulu babi
Sea urchin atau dikenal dengan nama bulu babi ini mempunyai kulit luar berduri hitam. Di dalamnya terdapat daging berwarna oranye yang biasanya dimakan langsung. Sea urchin biasanya dikonsumsi di area pantai mediterrania, Jepang, dan Chili. 2.Breathing fish
Tidak hanya sashimi, di beberapa daerah Jepang Anda bisa menikmati ikan yang masih hidup. Menu ini bernama Ikizukuri, ikan dibersihkan lalu disajikan ke pelanggan dalam keadaan utuh dan masih bernafas. Untuk alasan etis, hidangan ini dilarang disajikan di beberapa negara.
3. Sannakji
Hidangan Korea ini terbuat dari tentakel gurita kecil yang dipotong-potong lalu disajikan pada pelanggan masih dalam keadaan menggeliat. Dijajakan di beberapa gerai kaki lima, Anda bisa merasa tentakel gurita ‘melawan’ saat mulai dikunyah.
Restoran Noma di Kopenhagen mempunyai ide untuk menaburkan semut di atas salad. Satu hidangan salad plus semut ini dihargai $300 atau sekitar Rp 3.427.500. Semut diracik dengan crème fraiche mempunyai tekstur garing yang ditawarkan sebagai alternatif untuk croutons dan rasanya seperti jahe, daun ketumbar, dan serai. 5. Udang mabuk
Odori Ebi dan Drunken Shrimp adalah hidangan dari Jepang dan China. Keduanya dibuat dengan cara memasukkan udang dan sake dalam panci lalu dipanggang dengan api. Udang akan melompat-lompat. Beberapa lama kemudian, saat udang tak lagi bergerak Anda bisa mencelupkannya dalam sake dan memakan semua bagiannya.
6. Sashimi Kodok
Kedai makan sashimi kodok ini diberi nama Asadachi. Kita bisa menemukan sebuah kedai makan yang menyediakan menu ini di dekat stasiun kereta Shinjuku, Jepang. Kodok yang digunakan sebagai hidangan ini bukan kodok yang ditangkap dari sembarang tempat, melainkan kodok yang memang sengaja dipelihara dan dibudidayakan sebagai bahan sashimi.