Berita Jepang | Japanesestation.com

Kota Fukushima merupakan kota yang kaya akan sejarah dan budaya, dan tentunya tidak kekurangan dalam menawarkan berbagai macam kuliner yang lezat. Kota ini memiliki gyōza yang berbeda dengan gyōza pada umumnya. Gyōza yang bermula dari Tiongkok ini telah beradaptasi dengan selera lokal Jepang.  Beberapa daerah di Jepang memiliki kekhasannya masing-masing seperti Utsunomiya Gyōza di Prefektur Tochigi dan Hamamatsu Gyōza dari Prefektur Shizuoka yang menarik pecinta kuliner dari dekat dan jauh.Enban gyōza, Gyōza  Fukushima sendiri memiliki ciri khas pada bentuknya yang mirip seperti cakram, yang dikenal sebagai enban  Gyōza.

Hidangan khas Fukushima ini menampilkan 20 hingga 30 gyōza, digoreng ekstra renyah agar saling menempel. Kemudian disusun dalam lingkaran dengan warna pangsit kecoklatan menciptakan pemandangan yang menggugah selera.

Asal Muasal Enban Gyoza

Enban Gyoza: Hidangan Tradisional Berbentuk Cakram Khas Fukushima
Restoran Manpuku (Nippon).

Pencetus enban gyōza adalah Manpuku, sebuah restoran di dekat Kuil Fukushima Inari di sisi timur kota. Pada tahun 1953, Kanno Katsue menemukan cara baru dalam menyajikan kue ketika dia membuka kios gyōza di pasar gelap yang ramai yang pernah berdiri di dekat kuil. Pada periode pasca-perang, kue ini menarik hati penduduk setempat yang kelaparan. Hingga dua tahun kemudian, Kanno berhasil membuka restoran gyōza-nya sendiri.

Enban Gyoza: Hidangan Tradisional Berbentuk Cakram Khas Fukushima
Suigyoza bisa menjadi pilihan bagi yang ingin menikmakti kekenyalan pangsit (Nipon).

Kanno pertama kali mengenal gyōza di era sebelum perang, ketika dia menemani suaminya sebagai insinyur kereta api di timur laut China yang dikuasai Jepang. Pada mulanya Ia hanya mengenal pangsit rebus atau disebut suigyōza di Jepang. Pangsit ini adalah hidangan umum, yang biasanya dibuat dengan menggoreng sisa makanan untuk dimakan keesokan harinya. Ketika Kanno pulang ke rumah bersama keluarganya setelah kekalahan Jepang, dia memutuskan untuk bekerja menjual gyōza goreng.

Enban Gyoza: Hidangan Tradisional Berbentuk Cakram Khas Fukushima
Saus spesial toko ini terdiri dari tiga bagian cuka, dua bagian kecap, dan satu bagian rāyu. Para pelanggan dapat menambahkan parutan bawang putih sesuai selera (Nippon)

Bentuk melingkar pada hidangan ini muncul dari Kanno yang memasukkan pangsit sebanyak mungkin ke dalam wajan, yang dia masak di atas panggangan arang bundar tradisional yang disebut shichirin. Dengan penggorengan sepanjang 26 sentimeter, sangat pas untuk menampung 30 gyōza

Restoran  Manpuku membatasi menu makanannya pada enban gyōza, suigyōza, dan beberapa lauk pauk, untuk menciptakan kesan yang lebih otentik. Nama Manpuku sendiri berarti perut kenyang, yang mencerminkan harapannya untuk memuaskan rasa lapar pelanggan dengan sepiring gyōza sederhana.

Menyebarnya Enban Gyoza ke Seluruh Penjuru

Enban Gyoza: Hidangan Tradisional Berbentuk Cakram Khas Fukushima
Shiino Jinko, penerus restoran Manpuku saat ini (Nippon).

Setelah Kanno meninggal pada tahun 2010 di usia 103 tahun, restoran tersebut saat ini diwariskan kepada cucunya Shiino Jinko, yang telah memastikan untuk mempertahankan teknik produksinya, hingga pembuatan kulit pangsitnya, yang dibuat dengan tangan. 

Di tengah permintaan yang melimpah terhadap hidangan ini, restoran-restoran gyōza mulai banyak bermunculan di sekitar kota. Semakin meniru gaya memasak Kanno hingga enban gyōza menyebar

Enban Gyoza: Hidangan Tradisional Berbentuk Cakram Khas Fukushima
Pembuatan Gyoza menggunakan tangan (Nippon).

Enban gyōza telah dikenal secara nasional. Sejak awal, enban gyōza telah bergandengan tangan dengan budaya minum lokal, dan banyak toko yang menyajikannya masih merupakan bisnis khusus malam hari. Meskipun begitu, Fukushima Gyōza Group, grup yang mempromosikan enban gyōza ingin lebih banyak anak belajar mencintai hidangan tersebut. Mereka mencoba untuk mempromosikan enban gyōza dengan harapan membangun kebanggaan pada hidangan tersebut di antara penduduk setempat dan mengembangkannya menjadi aset komunitas.

Enban Gyoza: Hidangan Tradisional Berbentuk Cakram Khas Fukushima
Bagian interior Restoran Manpuku (Nippon).

Demi tujuan tersebut, grup ini telah mengadakan berbagai acara, termasuk menggoreng gyōza dengan penggorengan raksasa,  juga mengunjungi sekolah dasar setempat untuk berbicara dengan siswa tentang sejarah hidangan tersebut dan cara pembuatannya. Melalui upaya yang berdedikasi seperti itu, enban gyōza mungkin menjadi tren pecinta kuliner terpanas berikutnya, mengalahkan hidangan-hidangan jepang lainnya.