Sampai dengan saat ini, memakan hidangan ayam di malam Natal jadi tradisi yang kerap dilakukan oleh masyarakat Jepang, entah itu dibuat sendiri di rumah maupun pergi ke restoran cepat saji bersama teman atau keluarga. Meski begitu ayam tidaklah memiliki sejarah yang panjang sebagai sumber makanan sehari-hari di negara tersebut. Di Era Meiji (1868-1912), ketika metode peternakan unggas dari Barat diperkenalkan, ayam terutama ayam jantan berhasil menggantikan bebek yang telah dimakan selama ratusan tahun oleh penduduk setempat.
Penduduk asli Jepang adalah pemburu berbagai unggas seperti burung dan bebek liar atau magamo yang handal, sehingga tak heran jika bebek merupakan bagian dari makanan mereka. Bebek masuk ke Jepang melalui China sekitar abad ketujuh hingga kedelapan, serta dapat diterima sama seperti unggas lainnya, dan pada akhir abad ke-19, bentuk pertanian kuno yang memanfaatkan bebek aigamo (persilangan antara bebek jinak dan bebek mallard liar) dihidupkan.
Karena aigamo adalah bebek dari hasil kawin silang, maka bebek - bebek tersebut banyak dijual dan dijadikan sebagai hidangan lezat, itulah salah satu alasan mengapa hidangan bebek seperti kamo nabe atau bebek hot pot menjadi populer di musim dingin. Hidangan ini bisa disajikan dalam keadaan hangat ataupun dingin, dan juga dijadikan sebagai makan malam untuk perayaan Natal maupun tahun baru. Berikut ini adalah bahan-bahan dan cara membuat Kamo Rosu, salah satu hidangan dari bebek yang bisa dihidangkan saat malam Natal.
Bahan - Bahan
- 800 gram dada bebek tanpa tulang
- 250 ml anggur merah
- 2 sendok makan mirin
- 2 sendok makan Calvados atau brendi
- 75 ml (lima sendok makan) kecap hitam
- Hiasan seperti selada, daun shungiku atau daun bawang cincang
- Wasabi
Cara Membuat
- Hilangkan lemak yang di sekitar daging dada bebek.
- Buat garis menyilang silang di sisi luarnya, hingga menembus lapisan lemak, lalu tutup dan biarkan daging sampai mencapai suhu kamar.
- Panaskan wajan dengan api sedang, dan jangan menambahkan minyak apapun.
- Letakan daging bebek dengan sisi kulitnya menempel dengan wajan dan masak sampai berwarna keemasan, lalu tiriskan lemaknya secara berkala.
- Begitu kulitnya berwarna kecoklatan, angkat keluar daging, tiriskansisa lemaknya, dan bersihkan sisa lemak dengan tisu, lalu masukan kembali daging ke wajan.
- Masak selama 4-5 menit tambahan.
- Angkat daging bebek dari wajan dan bungkus dengan potongan aluminium foil besar, diamkan selama 10-15 menit.
- Sementara itu, campurkan anggur, sake, mirin, brendi dan kecap dalam panci yang cukup besa.
- Didihkan dengan api sedang-rendah selama 10 menit untuk menghilangkan alkohol.
- Masukan daging, tutup dan matikan apinya, lalu biarkan minimal 20 menit.
Jika ingin disajikan hangat sebagai hidangan utama atau makanan pembuka, angkat bebek dari sausnya, masukkan ke dalam panci lalu resbus di atas api sedang sampai tinggi hingga sausnya berkurang setengahnya dan sedikit manis. Iris tipis daging bebek untuk disajikan dengan hiasan dan sedikit mustard kasar. Namun, jika ingin menyntapnya dalam keadaan dingin sebagai osechi, diamkan wajan sampai mendingin.