Orang Jepang menyatakan cinta mereka melalui makanan. Ketika orang Jepang menghabiskan waktu liburan, mereka sering menghabiskan waktu sendirian untuk wisata kuliner. Kyodo Ryori, makanan daerah Jepang, memiliki daya tarik wisata dalam rasa, dan ini juga dimiliki di setiap daerah wilayah. Berikut adalah 10 makanan lezat di Jepang berdasarkan 10 wilayahnya, dilansir dari CNN.com:
1. Tokyo: Edo.mae Zushi Edo-mae zushi adalah hidangan makanan cepat saji yang berasal dari Tokyo selama periode Edo (1603-1867). Sebagian besar orang mengetahuinya dengan sebutan sushi. Sementara sashimi telah menjadi pokok di Jepang selama berabad-abad, mulai tahun 1820-an yang dikombinasikan dengan nasi untuk membentuk potongan seukuran gigitan yang kita kenal sekarang. Dan juga, di dalam sushi terdapat bahan-bahan penting lainnya, seperti wasabi dan cuka lalu dicelupkan ke nasi. Tidak semua ikan dapat dimakan mentah dan dalam bentuk segar, beberapa jenis ikan harus direndam dengan shoyu atau direbus dalam kaldu sebelum dibuat menjadi sushi. Sushi terbaik di dunia dapat ditemukan di Tokyo, khususnya di restoran terkenal Sukiyabashi Jiro. 2. Nagoya: Miso Katsu Tonkatsu (nama lain Miso Katsu), potongan daging babi dilapisi tepung roti dan digoreng yang disajikan dengan nasi dan irisan kol merupakan makanan modern di Jepang. Makanan ini telah diadaptasi dari hidangan Eropa di akhir 1800-an Hal ini biasanya disajikan dalam saus kental mirip dengan saus Worcestershire, tapi orang Nagoya memiliki ide yang berbeda. Miso katsu disajikan dengan miso yang merupakan saus yang dibuat tidak biasa. Saus miso umumnya memiliki rasa manis, tapi setiap restoran katsu memiliki resep rahasia sendiri yang menjadikan setiap restauran memiliki kekhasan dalam rasa. 3. Osaka: Takoyaki Setiap festival di seluruh Jepang dan di antara pedagang kaki lima, pasti terdapat takoyaki. Takoyaki berasal dari Osaka, di mana telah ditemukan oleh seorang pria bernama Tomekichi Endo pada tahun 1935. Bahkan ada museum yang mendedikasikan makanan ini di sana. Bola pangsit gurih ini dilapisi cincangan bayi gurita, acar jahe, remahan tempura, dan bawang dicampur dalam adonan, lalu dibentuk seperti pancake. Takoyaki sering disajikan dengan saus mayones, suratan kering bonito dan serpihan kering rumput laut. Menonton takoyaki yang dibuat oleh seorang guru sangat menyenangkan, sama seperti ketika memakannya. Penjual menuangkan dengan menakar ke dalam cetakan setengah bola, dan ketika satu sisi telah matang, mereka dengan cekatan membalik seperti bola. Mereka membaliknya sering dengan kecepatan luar biasa, menggunakan sumpit atau tusuk sate logam, sehingga ini menjadi keahlian tersendiri bagi yang melihatnya. 4. Nagasaki: Champon Ketika pemilik restoran di Nagasaki mulai memasak hidangan mie untuk mahasiswa Cina pada akhir abad ke-19, mungkin dia tidak akan mengira bahwa makanan itu menjadi makanan khas di daerahnya dan tetap populer lebih dari 100 tahun mendatang. Champon mirip dengan ramen, tapi daripada memasak mie secara terpisah, mereka langsung merebus bersama daging babi. Hidangan atasnya terdapat berbagai daging, seafood dan sayuran, yang bervariasi tergantung pada restoran dan musimnya. Di seberang Laut Jepang hidangan telah disesuaikan dengan selera orang Korea dengan penambahan sekumpulan cabai merah dan cabai minyak. 5. Hiroshima: Okonomiyaki Sering disebut sebagai "pizza Jepang" atau "pancake Jepang," okonomiyaki diyakini berasal di Osaka, hidangan ini telah diambil oleh orang Hiroshima, memasaknya dengan lezat menurut cara mereka sendiri. Di Osaka, bahan okonomiyaki dicampur dengan adonan sebelum dipanggang. Tapi koki di Hiroshima membuat okonomiyaki dengan memiliki style tersendiri, dengan melapisi bahan-bahan di atas adonan, seperti segunung kubis dan bahkan melemparkan ke dalam beberapa mie yakisoba. Hasilnya, dalam satu piring terisi semua bahan makanan utama. 6. Hokkaido: Ishikari nabeHokkaido yang terkenal dengan arena skinya menawarkan Ishikari nabe. Nabe ("masakan di pot") merupakan hidangan populer di seluruh perfektur di Jepang selama musim dingin, tetapi yang paling istimewa adalah Ishikari nabe di Hokkaido. Nama Ishikari merupakan nama kota di sebelah utara Sapporo. Bahan-bahanya terdiri dari salmon yang dikombinasikan dengan berbagai sayuran dan direbus dalam kaldu miso. Selanjutnya ditambahkan beberapa lelehan mentega yang menambah kelezatannya. 7. Sapporo: Ramen Selanjutnya di Ibukota Hokkaido, Sapporo, makanan yang paling umum ditemukan disini adalah ramen. Sebenarnya ramen merupakan adaptasi dari masakan Cina, yang diubah sesuai selera Jepang. Awalnya ramen disajikan dalam sup kedelai berisi shoyu. Pada tahun 1950, seorang pria bernama Morito Omiya membuat langkah revolusioner menambahkan sup miso pada menu ramen di rumah makannya yang berdiri Sapporo. Sup dasar tradisional Sapporo ramen miso terbuat dari babi, lemak babi dan miso yang dikombinasikan dengan mie kuning keriting yang kenyal. Topping-nya diberi babi panggang, rebung dan sayuran tumis, seperti tauge. 8. Kyoto: Yudofu Masakan kota yang dulu pernah menjadi ibu kota Jepang dapat dicirikan sebagai makanan yang sederhana namun menyehatkan. Salah satunya Yudofu. Secara harfiah Yudofu dapat diterjemahkan menjadi "tahu rebus". Hidangan ini direbus dalam hot pot, rebusan tahu diberi sayuran dan kaldu rumput laut. Selain itu bumbu seperti yuzu kosho dan ponzu juga sering ditambahkan ke dalam rebusan Yudofu. Yudofu mudah ditemukan di Kyoto, terutama di musim. Jika anda berkunjung ke Jepang terdapat area yang menjual Yudofu di sekitar Nanzen-ji, di mana penduduk setempat menamakannya Nanzen-ji-dofu . 9. Takamatsu: Sanuki udo Sebuah kota di pulau Shikoku, Takamatsu bukanlah tujuan utama para pelancong, kecuali mie udon-nya. Selain harga mie udon yang murah, di mana semangkuk mie udon Takamatsu dipatok mulai dari hanya ¥ 100 ($ 1). Isian sup dapat disesuaikan dengan berbagai topping, seperti bawang hijau, tempura dan tahu goreng. Menemukan udon terbaik di Takamatsu mudah, anda hanya perlu berjalan-jalan di sekitar kota di tengah hari dan mencari tempat antrian paling depan. 10. Okinawa: Chanpuru Di Okinawa, yang juga prefektur paling selatan Jepang, terdapat makanan Chanpuru yang ditumis dengan tahu, sayuran dan beberapa jenis daging atau ikan. Makanan ini diperkenalkan militer AS setelah Perang Dunia II. Kini, bahan-bahan yang digunakan dalam Chanpuru mulai beragam beberapa di antaranya bahkan menggunakan irisan pare dicampur dengan tofu, telur dan babi.