Apakah ada di antara kalian yang seorang vegetarian? Ya, menjadi seorang vegetarian mungkin bisa agak merepotkan saat kalian bepergian ke luar negeri, termasuk ke Jepang, karena hampir semua makanan di Jepang setidaknya mengandung ikan, termasuk dalam saus-sausnya yang berbahan dasar kaldu. Tapi, tanpa mereka sadari, sebenarnya cukup banyak menu-menu harian di Jepang yang sebenarnya menu vegetarian, hanya saja kalian harus jeli mengetahuinya. Berikut adalah beberapa di antaranya yang dapat membantu kalian para vegetarian saat berwisata ke Jepang.
1. Mochi
Paling umum dijumpai dalam bentuk rice cake (kue beras), juga dapat ditemukan dalam okonomiyaki dan monjayaki (biasanya dipotong kotak-kotak kecil), dan bisa juga disajikan dengan dipanggang (kirimochi) atau digoreng (agedashimochi). Agedashimochi bisa disajikan dengan parutan lobak dan taburan daun bawang, dan menu ini cocok untuk menghangatkan perut di musim gugur yang dingin.
2. Terung/nasu (beserta sayuran pelengkapnya)
Terung (nasu dalam bahasa Jepang) biasa disajikan sebagai menu pelengkap di restoran-restoran Jepang. Cara memasaknya dapat dipanggang (yakinasu) atau dimasukkan ke dalam oven dan dibumbui dengan saus miso hangat yang terbuat dari kedelai, garam, dan koji. Sejumlah sayuran yang juga disajikan sebagai pendampingnya adalah konyaku (sejenis gelatin yang terbuat dari ubi), kentang yamaimo, labu, juga daun kol mentah.
Kala tempura identik dengan udang goreng di Indonesia, tak demikian dengan di Jepang, karena tempura (yang berarti gorengan) juga biasanya termasuk sayur-sayuran yang digoreng tepung. Hanya saja, hati-hati saat memesan mixed tempura set, karena biasanya paket ini mengandung udang dan seafood lainnya. (Tips: Di Tokyo dekat Stasiun Shinjuku, kalian bisa mencoba restoran tempura Tsunahachi)
3. Kushimono
Kushimono, atau makanan yang disajikan dengan tusukan seperti sate banyak tersedia di Jepang. Banyak akar teratai, jamur, paprika, okra, hingga kacang dan daging gingko yang disajikan dengan cara ini. Ada pula kushiage, yang sama-sama menggunakan tusuk, namun dimasak dengan cara digoreng. Kroket sayuran juga dapat kalian coba. (Tips: Kalau kalian berada di Osaka, kalian bisa coba Tenjin Jinja, restoran kushimono di jalan Dotonburi sebelah kepiting Kani Doraku).
4. Acar/tsukemono
Tsukemono, sayuran yang dibuat acar atau diasinkan, biasa menjadi menu pelengkap. Direndam dalam air garam, tsukemono terasa asin, kecuali bagi yang direndam dalam gula atau campuran cuka dan gula, maka rasanya bisa lebih tidak terlalu asin dan bahkan hampir manis.
5. Daikon
Lobak daikon adalah sayuran yang bisa dsajikan dengan sangat variatif: dibuat acar (tsukemono, takuan), direbus (oden), dipotong kecil-kecil (dengan sashimi), dimakan sebagai salad (salad daikon), atau diparut untuk menyertai saus-saus cocolan. (Tips: Makanan Jepang banyak yang menggunakan saus, jika kalian tidak yakin saus mana yang tidak mengandung daging, mintalah soy sauce (terbuat dari gandum, kedelai, air, dan garam), atau mirin yang dibuat dari sweet rice wine. Berhati-hatilah dengan saus ponzu yang juga mengandung ikan).
6. Kacang/mame
Kacang (mame) juga banyak digunakan dalam menu-menu khas Jepang, dari natto (kacang yang difermentasikan) hingga edamame (kacang kedelai), kuromame (black beans manis), dan kacang azuki merah yang dicampur dengan nasi dan disebut sekihan. Kacang yang sudah dimaniskan juga banyak ditemukan dalam banyak hidangan pencuci mulut Jepang, seperti anpan, dorayaki, manjuu, monaka, taiyaki, dan daifuku. (Tips: Pastikan juga untuk mencoba susu kedelai yang banyak dijual di mini market Jepang, ya).
7. Rumput laut Nori (dan kelp)
Variasi rumput laut yang bisa dimakan ada banyak sekali, dan wajar jika kalian belum pernah dengar banyak di antaranya, seperti hijiki, tokoroten, aonori, dibandingkan dengan varian yang lebih umum dijumpai seprti konbu dan wakame. Digunakan dalam banyak saus dan sup, disajikan sebagai hidangan pelengkap, dan makanan pencuci mulut (tokoroten) atau disajikan di atas salad, rumput laut dan kelp adalah makanan yang lezat dan bergizi. (Tips: Rumput laut juga menjadi oleh-oleh yang pas untuk dibawa pulang, karena beratnya ringan dan biasa dikemas kecil-kecil, hingga muda dibagi-bagikan pada teman-teman dan keluarga).
8. Tahu
Tentu berbeda dengan tahu khas Indonesia ya, tahu di Jepang yang antara lain terdiri dari varian yang terbuat dari biji wijen putih (gomadofu) atau yang cenderung kenyal seperti spons (koyadofu) dapat disajikan dengan direbus (yudofu) atau digoreng (agedofu). (Tips: Kyoto adalah salah satu tempat terbaik untuk mencoba yudofu yang menjadi makanan khas kota mereka. Selain itu, kalian juga bisa mencoba restoran tahu Ukai yang memiliki banyak cabang di berbagai daerah di Jepang).
9. Kinpira
Kinpira adalah metode memasak Jepang dengan menumis dan merebus akar-akaran dalam waktu lama. Akar teratai, wortel, gobo (akar burdock), rebung, dan hijiki (rumput laut) dan tahu banyak dimasak dengan cara ini untuk kemudian disajikan dengan saus dan mirin.
10. Nasi
Seperti di tanah air, nasi sudah menjadi makanan pokok yang dijumpai hampir setiap hari di Jepang, baik dibuat onigiri (juga disebut O-musubi), kappa maki (sushi gulung dengan timun Jepang di dalamnya), ochazuke (nasi dengan teh hijau yang biasa disajikan setelah hidangan utama), inarizushi (nasi dalam balutan kembang tahu yang disajikan dalam bento), okayu (bubur), zosui (sejenis bubur juga), atau disajikan sebagai cemilan dalam bentuk kerupuk nasi senbei. (Tips: Orang-orang Jepang mengerti 'nasi' (rice), tapi biasanya mengacu pada jenis nasi yang disajikan di luar Jepang. Nasi putih yang disajikan di Jepang disebut okome).
Lain-Lain
- Mie: Somen dan zaru udon adalah dua di antara berbagai jenis mie yang disajikan dengan saus tanpa daging. Karena dua mie ini adalah menu musim panas, agak sulit untuk menemukan mereka tersedia di musim-musim lainnya.
- Sansai (sayuran pegunungan): Sayuran pegunungan Jepang seperti warabi dan pakis bracken juga dapat menjadi pilihan, tapi karena biasanya mereka disajikan sebagai bagian dari kaiseki (haute cuisine), mereka tak selalu tersedia di restoran-restoran Jepang biasa.