Di Jepang ada berbagai kata serapan dan kata yang dipinjam dari bahasa asing terutama bahasa Inggris, yang sering dipergunakan dalam bahasa Jepang, yang dalam penggunaannya kadang sering mengalami beberapa perubahan makna. Baru-baru ini, ada juga kata-kata yang berkaitan dengan kemajuan teknologi yang luar biasa, yang hanya digunakan oleh sebagian dari orang, dan juga sering digunakan di berbagai tempat usaha.
Namun banyak kata-kata pinjaman dari bahasa asing itu yang tidak dimengerti oleh orang Jepang walau sering mendengarnya. Misalnya seperti Social firm, Ancien régime (dari bahasa Perancis) atau Merkmal (dari bahasa Jerman). Apa saja kata-kata pinjaman dari bahasa asing yang sering didengar orang Jepang tapi mereka tidak tahu artinya? Untuk mengetahuinya, beberapa waktu lalu Goo Ranking melakukan survei terhadap 2.235 orang di Jepang dan berikut adalah hasil surveinya dilansir dari whatjapanthinks.com.
1. Innovation - 240 suara 2. Diversity - 204 suara 3. Legacy - 175 suara 4. Alternative - 152 suara 5. IoT (Internet of Things) - 131 suara 6. LGBT - 99 suara 7. AI - 93 suara 8. VR - 90 suara 9. Paradigm shift - 86 suara 10. Social firm - 61 suara 11. Ancien régime - 60 suara 12. Universal design - 59 suara 13. Accountability - 58 suara 14. Black box - 57 suara 15. Smart city - 51 suara 16=. Wise spending - 45 suara 16=. Withdraw - 45 suara 18. Merkmal - 44 suara 19=. Whistle-blower - 40 suara 19=. Authorise - 40 suara 21. Outing - 38 suara 22. Sustainable - 34 suara 23. 3R; Reduce, Reuse, Recycle - 31 suara 24=. Branding - 29 suara 24=. Distribute - 29 suara 26. Fintech - 27 suara 27. Investment - 25 suara 28=. Safe city - 23 suara 28=. Workable - 23 suara Kata-kata lainnya - 146 suara
(Featured image: pakutaso.com)