Bicara soal masa kecil anak 90-an, tak bisa lepas dari kenangan menunggu tayangan Minggu pagi yang begitu dinanti. Salah satu tontonan paling ikonik kala itu adalah Digimon Adventure, sebuah kisah petualangan digital yang memperkenalkan kita pada dunia baru, persahabatan, dan keberanian. Menonton sambil menggenggam Digivice mainan, seolah-olah kita juga menjadi Digidestined, ikut bertarung bersama Agumon dan teman-temannya di dunia digital.

Pada tanggal 20 Juli 2025, kenangan itu kembali hidup dalam gelaran Pasar Nostalgia 90-an yang berlangsung di Bagi Kopi Pengumben, Jakarta Barat. Acara ini jadi magnet bagi para pencinta masa lalu, menghadirkan suasana retro, permainan lawas, musik klasik, hingga barang-barang ikonik yang pernah jadi bagian hidup generasi 90-an. Di antara berbagai tenant yang hadir, salah satu yang paling menyita perhatian adalah booth dari DIGI-IN (Komunitas Digimon Indonesia).

Booth DIGI-IN jadi tempat di mana memori masa kecil benar-benar terasa nyata. Dari barisan figure Digimon berbagai generasi, Digivice original, kartu permainan, hingga kesempatan bermain Digimon Rumble Arena Remake, semua mengajak pengunjung kembali menjadi anak-anak. Bahkan ada sesi interaktif bermain virtual pet Digimon, yang langsung membawa kita pada kenangan di mana merawat partner digital adalah bagian penting dari hari-hari.

Kenangan itu semakin bermakna ketika dikaitkan dengan kehidupan anak-anak di masa itu. Dulu, bermain adalah kegiatan fisik dan sosial. Seusai sekolah atau mengaji, kita akan berkumpul di lapangan atau halaman rumah untuk bermain petak umpet, kasti, lompat tali, hingga adu Tamiya. Tak lupa benda-benda kecil seperti Tazos, yoyo, kartu Yugi, dan tentunya Digivice, jadi pelengkap dunia kecil kita yang penuh warna. Berbeda dengan anak-anak zaman sekarang yang sibuk dengan gadget, masa itu adalah masa di mana keringat, debu, dan tawa adalah bagian dari keseharian.

Dan tentu, musik juga memainkan peran penting. Lagu-lagu dari Sheila on 7, Rossa, Dewa 19, Padi, hingga boyband luar seperti Blue dan Westlife jadi pengiring masa tumbuh. Sementara lagu anak-anak dari Tasya, Tina Toon, atau Enno Lerian seakan tak pernah absen di pesta ulang tahun atau sekolah minggu. Semua kenangan itu hadir kembali di Pasar Nostalgia, terutama lewat suguhan Live Music pada malam hari yang menyentuh sisi sentimental banyak pengunjung.

Kehadiran DIGI-IN bukanlah kali pertama dalam perhelatan bernuansa 90-an. Mereka juga pernah ikut meramaikan The 90’s Festival pada 10 November 2018 di JIEXPO Kemayoran, bersanding dengan musisi legendaris yang membawa gelombang nostalgia, dan juga pernah meramaikan Animetoku Con pada 26-27 November 2019 di Baywalk Pluit yang menghadirkan anime lawas penuh nostalgia di sana. Eksistensi komunitas ini bukan sekadar pelestarian anime, melainkan bentuk nyata dari budaya yang pernah membentuk masa kecil kita.

Lebih dari sekadar booth, DIGI-IN menawarkan ruang hangat untuk saling berbagi cerita. Dari obrolan ringan tentang Digimon favorit, diskusi serius soal evolusi cerita dalam franchise Digimon, hingga keseruan berburu koleksi langka. Komunitas ini menjadi rumah bagi mereka yang ingin tetap terhubung dengan masa kecilnya, sembari menjalin koneksi dengan sesama penggemar.

Untuk kamu yang ingin kembali menyelami dunia digital ini, kamu bisa bergabung dengan komunitas lewat Facebook atau mengikuti akun Instagram mereka. Ada juga forum jual beli di grup bagi kamu yang ingin berburu koleksi lama, dari Digivice hingga kartu dan pernak-pernik langka.

Berikut sosial media DIGI-IN yang bisa kalian ikuti:

Grup FB Komunitas: DIGI-IN [Komunitas Digimon Indonesia]
Marketplace/Jual Beli: DIGI-IN [MARKETPLACE]
Instagram Utama: @digi.in
Instagram TCG: @digimontcg_id
Threads: @digi.in
Discord: DIGI-IN (Komunitas Digimon Indonesia)
TikTok: @digi.in
X/Twitter: @digiin_digimon
Fanpage FB: Digi-In - Komunitas Digimon Indonesia
YouTube: @komunitasdigimonindonesia
Blogger: ADVENTURE LOG: DIGI-IN

DIGI-IN telah membuktikan bahwa Digimon bukan sekadar tontonan lawas. Ia adalah bagian dari perjalanan tumbuh dewasa kita, mengajarkan nilai persahabatan, keberanian, dan kesetiaan. Lewat komunitas ini, semangat itu tetap menyala dan diteruskan ke generasi berikutnya.

Bagi siapa pun yang sempat menjadi anak kecil di era 90-an, kunjungan ke Pasar Nostalgia dan booth DIGI-IN mungkin hanya berlangsung beberapa jam. Tapi rasa hangat yang dibawa pulang dari sana, itu akan bertahan jauh lebih lama. Karena beberapa hal, seperti kenangan masa kecil dan dunia digital di hari Minggu pagi, memang terlalu berharga untuk dilupakan.

Dokumentasi Kegiatan DIGI-IN (Komunitas Digimon Indonesia) di Event 90-an