Mengenal gempa dan tsunami sangat penting bagi kehidupan setiap orang yang tinggal di daerah rawan bencana, apalagi Indonesia yang merupakan pulau kepulauan yang besar. Sayangnya pemahaman mengenai hal tersebut masih sangat jarang dilakukan. The Japan Foundation, Jakarta mencoba untuk mengangkat tema ini dengan sosialisasi yang menyenangkan melalui kesenian Jepang bernama Kamishibai.
Bertempat di Lobi Hall The Japan Foundation, Summitmas, Jakarta, kegiatan Kamishibai diselenggarakan pada Kamis (17/03) dengan merangkul guru-guru TK dan SD. Harapannya adalah guru-guru dapat menumbuhkan kesadaran dan kesiagaan terhadap bencana sedari dini terhadap anak didik mereka. Kamishibai sendiri merupakan pertunjukan yang dibawakan oleh pendongeng dengan media gambar dan lazimnya dibawakan untuk anak-anak.
Dalam kesempatan ini ada kolaborasi menarik antara Yoko Takafuji asal Jepang dengan PM Toh dari Indonesia yang dibantu oleh seorang pemain biola asal Aceh. Mereka berdua bergantian bercerita tentang Smong, seorang bocah yang mendapat namanya melalui tragedi bencana gempa dan tsunami di Aceh Desember 2004 silam. Kerusakan yang ditimbulkan sangat dahsyat dan tercatat korban jiwa mencapai 12,000 orang. Anehnya, penduduk di pulau Simeulue yang lokasinya paling dekat dengan tsunami hanya menderita 7 korban tewas saja. Fakta inilah yang diangkat Yoko menjadi cerita Smong berdasarkan wawancara langsung saat dirinya meneliti di sana.
Menyenangkan bukan memahami cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya gempa dan tsunami seperti ini? Pernahkan kalian mengalami cara edukasi serupa?
Japanese Station TV
Trending
Latest Article
