Kyoto International Film and Art Festival 2016 (KIFF) telah dibuka pada tanggal 13 Oktober 2016 yang lalu, dengan upacara yang digelar dengan indah yang diadakan untuk pertama kalinya di Nijo Castle, di pusat kota tersebut.
Edisi ketiga dari acara ini berlangsung dengan para penonton diundang pada Upacara Pembukaan yang dimulai dengan "kuruwa no nigiwai," penampilan dari dua lagu yang disebut "The Seven Happy Gods" dan "All the Flowers" pada seruling, drum taiko dan shamisen yang ditampilkan oleh 13 geisha dari kota tersebut. Para geisha itu masuk dan keluar panggung dengan sebuah karya yang menakjubkan dari seni bertepuk tangan atau teuchi.
Dibawakan oleh Yuichi Kimura, Takashi Fujii dan Nami Endou, upacara tersebut berlangsung di bawah sinar matahari yang indah, dan termasuk penyerahan penghargaan yang pertama dari dua penghargaan yang KIFF berikan setiap tahunnya. Shozo Makino Award, penghargaan yang telah lama ada yang festival ini ambil alih dari Kyoto Film Festival yang telah ada dan dibuat pada tahun 1958 untuk menghormati Shozo Makino, seorang pembuat film yang lahir di Kyoto dan sering dianggap sebagai bapak dari bioskop Jepang.
Tahun ini, aktor Masahiko Tsugawa turun ke panggung untuk memberikan Shozo Makino Award ke-48 kepada sutradara Masahiro Shinoda. Shinoda, seorang tokoh yang memiliki pengaruh kuat dari gelombang baru bioskop Jepang pada tahun 1950-an dan 60-an, telah diakui karena menciptakan karya-karya yang telah mempengaruhi para sutradara generasi baru.
"Hari ini sudah lama sejak saya melihat senyum yang indah dari Masahiro Shinoda dan itulah mengapa saya datang ke sini," ujar aktor Kyozo Nagatsuka, yang merupakan seorang tamu kejutan. "Ini luar biasa, tapi dari senyumnya, saya belajar bahwa menjadi bahagia itu adalah segalanya, ia mengajarkan saya hal itu," ujar Nagatsuka.
Masahiro Shinoda kemudian mengambil alih mikrofon untuk memberikan pidato penerimaannya. "Saya pikir pada tahun 1964 di Kyoto Citizen Film Festival saya pernah memenangkan penghargaan untuk film "Assassin" penghargaan pertama yang saya terima. Sekarang saya berumur 85 tahun dan telah pensiun, saya pikir ini adalah kesempatan terakhir bagi saya untuk menerima suatu penghargaan, dimulai di Kyoto dan berakhir di Kyoto. Saya harus rendah hati dan saya merasa bahwa film terletak pada nasib dari generasi yang lebih muda," ujar Shinoda.
Sebuah presentasi dari filmnya di tahun 1997, "Moonlight Serenade," yang dibintangi Nagatsuka, diadakan setelah upacara di Toho Cinemas Nijo. Film ini adalah sebuah drama nostalgia, yang dimulai dengan seorang wartawan melaporkan gempa Kobe di tahun 1997 dan mengingat masa mudanya di kancah pasca Perang Dunia II, ketika keluarganya melakukan perjalanan dari Awaji ke Beppu untuk mengubur kakaknya yang telah meninggal dalam aksi peperangan.
Hari itu juga menjadi pemutaran perdana di Jepang dari film dokumenter Mifune: The Last Samurai yang dinanti dengan hangat di teater Yoshimoto Gion Kagetsu. Film tersebut merupakan tribut kepada aktor legendaris Jepang Toshiro Mifune dan menampilkan tokoh-tokoh film seperti seperti Steven Spielberg dan Martin Scorsese. Telah dijadwalkan untuk dirilis secara teatrikal antara lain di Amerika Serikat, Jerman dan Perancis, film ini adalah profil dokumenter tertinggi tentang aktor Jepang yang pernah ada. Ini pasti akan mencerahkan para generasi muda tentang Toshiro Mifune yang memiliki bakat dan pengaruh besar. Para penonton di Kyoto sangat tersentuh oleh penggambaran aktor terkenal Jepang tersebut.
Acara di hari itu ditutup dengan Pesta Pembukaan yang menggembirakan di Kyoto Hotel Okura. Para tamu kehormatan dari Yuya Uchida hingga Yvonne Scio dan Hinton Battle berbicara kepada kerumunan orang dari para personil industri film, media pers, pejabat, negarawan dan kalangan dari sastrawan Jepang.