Member AKB48 Rina Kawaei dan Anna Iriyama telah meninggalkan rumah sakit hanya beberapa jam setelah menjadi korban penyerangan yang dilakukan oleh seorang pria pada event handshake yang diadakan di prefektur Iwate dua hari yang lalu.
Pernyataan resmi dari manajer teater AKB48 Hiroshi Yuasa mengatakan bahwa Rina Kawaei mengalami patah tulang di jempol kanan dan luka gores di lengan, sedangkan Anna Iriyama mengalami patah tulang di kelingking kanan hingga lengan kanan dan luka di kepala. Para gadis ini meninggalkan rumah sakit di Morioka dengan hanya menutupi tangan mereka menggunakan handuk dan tanpa menggunakan kursi roda, beberapa menduga mereka telah diberi obat penahan rasa sakit.
Anna Iriyama atau yang akrab disapa Annin, di depan pers yang berkumpul di rumah sakit mengatakan, "Kami mohon maaf karena telah membuat banyak orang khawatir. Kami akan kembali ke Tokyo. Semuanya telah baik-baik saja sekarang." Ketika ditanya tentang cederanya, Rina Kawaei alias Ricchan berkata, "Ini sudah tidak apa-apa. Saya akan kembali ke Tokyo". Kedua gadis ini tampil dengan keadaan agak kurang stabil ketika mereka berjalan khususnya dengan Ricchan yang mendapat perhatian lebih dengan orang yang mendampinginya. Selama di rumah sakit keduanya berada di ruangan berbeda guna dimintai keterangan oleh pihak kepolisian mengenai kasus penyerangan tersebut. Dilaporkan keduanya sama-sama mengkhawatirkan kondisi satu sama lain.
Menanggapi kasus penyerangan ini, akan ada perubahan sistem keamanan di event yang kemungkinan akan dibantu juga oleh pihak kepolisian setempat. Semua event yang telah dijadwalkan akan ditunda hingga keamanan dan keselamatan para member dapat ditinjau kembali.
Pelaku penyerangan dilaporkan mengeluarkan gergaji sepanjang 50 cm ketika event yang diadakan di Apio Convention Hall di kota Takizawa, Iwate berlangsung dan berusaha menyerang para gadis dan staf yang berjaga. Tersangka diidentifikasi bernama Satoru Umeda [梅田悟], seorang pria pengangguran berusia 24 tahun dari prefektur Aomori, namun dengan cepat dilumpuhkan oleh pihak keamanan event sebelum menimbulkan semakin banyak kekacauan dan ditahan dengan tuduhan percobaan pembunuhan.