Mengenal Lebih Dekat dengan Atsuko Maeda (ex-member AKB48 generasi 1)
Acchan (nama panggilan akrab Maeda), sejak kecil bukanlah seorang anak yang terlalu menonjol. Bahkan semasa sekolah pun, Acchan terkenal sebagai anak yang sangat pendiam dan cenderung introvert. Tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan cenderung selalu ingin berada di belakang orang lain dan bukan tipe yang ceria. Setiap hari, sepulang sekolah, Acchan hanya berdiam di dalam kamarnya sambil membaca komik atau tidur. Pada awalnya gembar gembor pencarian Idol yang dilakukan oleh AKB48 di majalah-majalah, sama sekali tidak menggoyahnya. Padahal teman-teman Acchan banyak membicarakannya di sekolah. Namun, semua berubah ketika dia membaca poster yang mencari personil untuk grup AKB48, disinilah kariernya mulai menanjak. Maeda lulus Audisi Anggota Pendiri AKB48 pada 30 Oktober 2005. Dia termasuk di antara 7.924 pelamar dan 24 orang yang lulus. Sewaktu audisi lagu yang dinyanyikannya adalah "Glitter" dari penyanyi pujaannya Kou Shibasaki. Ia sendiri mengaku, "Sekali pun tidak pernah terlintas dalam pikiran ingin jadi idola." "Cita-cita[ku] ingin jadi Shibasaki Kou, bisa menyanyi, karya-karyanya banyak yang bagus. Dia pujaan aku sebelum masuk AKB48. Suka sekali!". Manajer Teater AKB48 Tomonobu Togasaki mengenang Maeda sebagai peserta audisi berwajah sangat muram, Begitu selesai menyanyi [wajah] Maeda langsung murung, tapi ketika ditanya akhirnya wajahnya tersenyum, sangat imut. Senyum itu memikat semua [juri]. Ia menjadi bahan pembicaraan para juri, "Suram sekali [anak itu], tapi terakhir senyumnya luar biasa". Ternyata itulah alasannya Maeda diluluskan. Namun dari waktu ke waktu, dengan bertambahnya generasi ke dua dari AKB48 ( ~kisah generasi ke dua bisa disimak di profile member AKB48 berikutnya ~Oshima Yuko~ ) Personil AKB48 menjadi semakin besar dan sulit untuk mengingat namanya satu persatu. Karena itu Akimoto menunjuk seseorang dari Team A untuk menjadi Center. Dan pilihan jatuh pada Acchan. Pada awalnya pilihan Akimoto ini sempat ditentang oleh Togasaki, karena Acchan adalah seorang gadis yang pendiam dan introvert. Tidak mungkin Acchan bisa menjadi seorang Center bagi AKB48 yang sedang naik daun. Akimoto yang bisa dibilang memiliki “Indera Ke-enam” hanya tersenyum. Beliau yakin, Acchan adalah calon bintang besar. Keputusan Akimoto pun ditentang keras oleh Acchan sendiri ketika dipanggil ke kantor Akimoto. Acchan hanya bisa menangis di kantor Akimoto karena tidak mau dan tidak percaya diri untuk menjadi seorang center. Reaksi yang sama pun dialami oleh member lain yang seangkatan dengan Acchan. Kenapa mereka harus berdiri dan menari dibelakang Acchan ? ( detail kejadiannya ini bisa dilihat di profile member AKB48 ~ Minegishi Minami~ ). Namun berkat bujukan dan bimbingan dari para member yang lebih dewasa seperti Shinoda Mariko dan Oshima Mai, akhirnya para member-member muda ini dapat mengerti. Tahun 2009 merupakan tahun keemasan bagi karier seorang Maeda Atsuko. AKB48 yang telah berkembang menjadi sebuah super group dengan total personil lebih dari 50 orang .