Berita Jepang | Japanesestation.com

Judul film
Tuhan Ada di Bali atau dalam bahasa
Jepang adalah
Kami Sama ha Bali ni iru. Tapi dalam bahasa Inggris, judulnya diterjemahkan oleh si pembuat film menjadi
Bali Big Brother yang didistribusi oleh Phantom Film. Film yang diperankan oleh
Mariko Ono ini akan ditayangkan sekitar 15 Januari 2015 di Jepang, dan berkisah tentang seorang wanita pengusaha yang hampir bangkrut karena utang perusahaan mencapai 8 juta yen atau sekitar Rp 880 juta.
"Wah sedikit!" tanggap
Tsutsumi Shinichi, yang berperan sebagai
Aniki, orang Jepang yang sudah tinggal di Bali selama 15 tahun. Film berdurasi sekitar 100 menit ini sepenuhnya diambil di Bali. Hanya
flash-back saja saat Mariko mengendalikan perusahaan dan mengalami kesusahan hingga terlibat utang dilakukan di Jepang. Film komedi ini berlatar belakang dari kisah nyata seorang Jepang kaya raya yang hidup di Bali sudah belasan tahun dan berusaha membantu masyarakat sekitar. Kisahnya dimulai dari Mariko yang ingin bunuh diri di sebuah tebing di Jimbaran, namun diselamatkan oleh seorang mantan dokter Jepang, lalu dikenalkan kepada Aniki. Mariko lalu membantu Aniki dan bisnisnya yang mencapai lebih dari 30 perusahaan di Bali karena Aniki memang sangatlah kaya. Dia menjadi kaya raya di Bali karena mendapat tanah luas dengan harga murah dan sertifikat hak milik dijual warga Bali kepadanya (karena sangat butuh uang). Hidupnya sebagai orang kaya dijalankan dengan bagi-bagi uang kepada orang miskin di Bali, tetapi akhirnya jatuh hati kepada anak-anak sekolah. Dari sanalah Aniki yang semula berniat membuat Resort Hotel berubah mendadak membuat sekolah. Tapi perizinan hotel lain dengan perizinan sekolah sehingga petugas datang menyetop proyek dan menghancurkan bangunannya. Karena sebelumnya Aniki banyak membantu anak-anak sekolah di Bali, seorang guru Bali simpati ikut membantu sehingga perizinan sekolah pun ke luar. Mariko pun akhirnya kembali ke Jepang dengan uang 8 juta yen dihadiahkan Aniki, tapi dia kembali lagi ke Bali karena ingin membantu Aniki membahagiakan banyak orang di Bali, terutama para anak yang kesulitan uang untuk sekolah.