Bagi pembaca JS yang belajar bahasa Jepang, pasti tahu kan kalau "ao“ adalah bahasa Jepang dari "biru" dan "midori" adalah bahasa Jepang dari warna "hijau." Nah, karena itu, tidak aneh jika kalian kaget jika mendengar sebutan "lampu hijau" untuk lampu lalu lintas. Lampu hijau di lampu lalu lintas Jepang disebut "ao!" Mengapa?
Untuk mengetahui artinya, mari kita lihat ke dokumen berjudul, “Traffic Safety Guidelines for Pedestrians and Cyclists 歩行者と自転車のための日本における交通安全ガイド,” sebuah dokumen bilingual yang dipublikasikan oleh Agensi Polisi Nasional. Dalam dokumen ini, dijelaskan bahwa orang harus menyebrang saat 青色の灯火 (あおいろのとうか, lampu berwarna biru menyala). Ilustrasinya sendiri memperlihatkan bahwa lampu tersebut terdiri dari warna merah, kuning, dan...turqoise (biru kehijauan).
Faktanya, hal ini juga bukan terjadi di lampu lalu lintas saja kalau "hijau" dalam bahasa Jepang disebut "ao." Misalnya, 青葉 (aoba, daun biru), 青芝 (aoshiba, lahan biru) dan 青りんご (aoringo, apel biru), dan 青山 (aoyama, gunjng biru). Selain itu, ada juga kata 青二才 (ao ni sei, "umur 2 tahun yang biru") untuk menggambarkan anak-anak muda yang berpengalaman. Belum lagi kata 青春 (seishun) dan 青年 (seinen) yang menggambarkan usia-usia muda dan menuju dewasa.
Nah, salah satu penjelasan terbaik mengapa kata 青 (ao/biru) digunakan untuk mengganti warna hijau adalah karena warna ini terdiri dari warna biru dan hijau. Di Jepang, kata 緑 (midori/hijau) digunakan karena warna yang ditonjolkan dalam spektrum warna adalah 青 alias biru. Sebagai hasilnya, hampir semua warna "hijau" di Jepang disebut "biru."
Nah, bagaimana dengan lampu lalu lintas Jepang yang memang warnanya merupakan perpaduan hijau dan biru? Menurut catatan resmi, lampu lalu lintas pertama di Jepang ada di Hibiya Crossing pada tahun 1930. Anehnya, warna "lampu hijau" di sini disebut 緑色 (みどりいろ/midoriiro). Namun, setelah makin banyak lampu lalu lintas yang disebut dengan "青/biru" dibanding "緑/hijau." Selain karena masuk kategori "perantara," hal ini juga disebabkan oleh fakta bahwa biru, merah, dan kuning (赤青黄) dianggap sebagai 3 warna primer dalam lukisan Jepang. Inilah yang menyebabkan warna "biru" dalam lampu lalu lintas.
Bukan cuma itu, menurut Francis Conlan, seorang ahli bahasa asal Australia mwngatakan bahwa pemerintah Jepang harus kembali menyesuaikan warna manakah yang harus digunakan sebagai warna terakhir dari lampu lalu lintas. Meskipun begitu, pemerintah bedrsikeras untuk tetap tidak ingin menggantinya dan memanggil waena ini dengan 青 (ao). Meskipun begitu, pada 1973, sebuah dekrit dikeluarkan untuk menyatakan bahwa lampu terakhir haruslah warna yang paling dekat dengan warna biru. Hal ini menyebabkan warna lampu lalu lintas menjadi "hijau" tanpa harus mengganti sebutannya dari 青 menjadi 緑.
Hasilnya ya seperti sekarang: campuran antara cahaya hijau dengan warna biru yang disebut 青(ao/biru), meski bagi sebagian warna asing, lampunya terlihat sama saja, hijau.
Sumber: