Merayakan awal tahun baru di Jepang sangat berbeda dengan negara - negara di belahan dunia lainnya, jika kebanyakan masyarakat dari negara lain menyambutnya dengan kembang api yang luar biasa meriah, hingga meniup terompet, orang - orang di negeri sakura justru pergi dan mengantri di toko yang mengadakan diskon spesial di tahun baru, atau menyambut tahun dengan cara tradisional. Mereka cenderung melakukan tradisi dan rela berada di cuaca dingin yang menusuk selama berjam-jam menunggu kuil dibuka agara dapat berdoa untuk memohon keberuntungan dan kesehatan.
Doa di hari pertama awal tahun diyakini dapat membawa keberuntungan untuk sepanjang tahun yang akan mereka jalani. Salah satu tempat di mana kalian bisa melihat perayaan tradisional tahun baru ini adalah di Kuil Zojoji yang berada di Tokyo, salah satu kuil Budha yang terkenal di kota ini.
Di kuil ini, jimat keberuntungan dan dekorasi tahun baru dibakar untuk menghormati keberuntungan yang mereka berikan oleh sang dewa selama setahun terakhir. Beberapa orang Jepang mengatakan bahwa tradisi mereka selalu membakar jimat lama dan kemudian mengambil jimat yang baru di kuil pada malam atau hari petama di awal tahun dipercaya baik untuk keberuntungan atau perlindungan untuk satu tahun yang akan mereka jalani.
Pembakaran dekorasi tahun baru terjadi di tengah empat pilar yang terbuat dari bambu dan diyakini melambangkan keberuntungan serta umur panjang. Saat jimat dan dekorasi terbakar menjadi abu, orang-orang berdoa agar semua keinginan mereka menjadi kenyataan. Setelah membakar jimat, masyarakat setempat biasanya menikmati berbagai jenis makanan jalanan Jepang di berbagai kedai yang berjejer di sekitar daerah tersebut. Saat jam menunjukan angka 00.00, lonceng kuil pun akan dibunyikan beberapa kali sebagai pertanda pergantian tahun