Jepang terkenal memiliki budaya yang kaya dan unik. Bahkan, ada beberapa aspek budaya dalam berkencan di Jepang, dan bisa sedikit rumit untuk dipahami dari perspektif orang asing. Bahkan mungkin juga beberapa di antaranya akan terdengar jauh berbeda dari apa yang selama ini kamu bayangkan. Berikut ini adalah budaya berpacaran di Jepang yang mungkin akan membuat kamu terkejut dan bingung.
1. "Pengakuan" Adalah Hal Penting
Ini adalah bagian di mana seseorang mengakui perasaan mereka dan mengajak berkencan. Jika orang yang menerima pengakuan menolak, maka mereka tidak akan melanjutkan untuk berpacaran. Jika menerima, maka hubungan akan berlanjut menjadi pacaran.
Tidak seperti di negara lain, di Jepang, orang (pria dan wanita) sering keluar untuk makan siang atau minum teh hanya sebagai teman. Inilah sebabnya mengapa di Jepang, jika kamu tidak saling mengakui perasaan satu sama lain dengan benar sebelumnya, kamu mungkin hanya akan dianggap sebagai teman meskipun sudah sering menghabiskan waktu berdua.
2. Pasangan Jepang Lebih Suka Membagi Tagihan
Ini tergantung dengan generasi dan wilayah, dan tentu saja tergantung dengan individu masing-masing juga. Tetapi, ada tren dalam generasi muda ketika pacaran di Jepang, pasangan biasanya akan membagi tagihan biaya kencan. Ini bukan karena orang Jepang pelit! Sebaliknya, orang-orang Jepang tumbuh dengan berpikir bahwa membagi sesuatu secara adil akan meningkatkan kualitas hubungan mereka.
3. Kencan Selama Seharian Penuh Adalah Hal Normal
Pasangan kekasih biasanya akan meluangkan satu hari mereka untuk pacaran seharian. Acara utama dalam kencan ini biasanya seperti mengunjungi taman hiburan, berbelanja, atau melihat kembang api. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa makan siang atau minum kopi saja tidak cukup untuk dijadikan sebagai kencan.
4. Tidak Menunjukkan Kemesraan di Depan Publik
Secara umum, pasangan Jepang mungkin akan menunjukkan bahwa mereka berpacaran dengan cara berpegangan tangan, tetapi biasanya tidak berciuman di depan umum. Alasannya adalah bahwa orang Jepang cenderung menghargai privasi, dan orang yang menunjukkan kemesraan berlebihan mungkin dianggap kurang dalam pengertian moral. Beberapa orang juga merasa akan membuat orang-orang di sekitar mereka tidak nyaman.
5. Tidak Mengekspresikan Cinta dalam Kata-kata
Orang Jepang cenderung pemalu, dan tidak akan mengatakan hal-hal seperti "aku mencintaimu" sebebas orang di negara-negara lain. Biasanya, mereka akan menunjukkan cintanya dengan tindakan, dan kekasihnya akan tahu bagaimana perasaan mereka, bahkan jika mereka tidak mengatakannya dengan keras.
Tentu saja, setiap orang berbeda, dan tidak jarang karena kurangnya ekspresi cinta menyebabkan pertengkaran di antara pasangan. Namun, "pemahaman tak terucapkan" semacam ini adalah bagian unik dari budaya Jepang.
6. Pasangan Jepang Suka Kencan di Rumah
Ada banyak orang di Jepang yang lebih suka menggunakan hari libur mereka untuk bersantai. Inilah sebabnya mengapa banyak pasangan lebih suka menghabiskan waktu pacaran dengan menonton DVD atau bermain game bersama di rumah. Pasangan Jepang menganggap waktu dimana mereka hanya berdua sebagai hal yang sangat penting.
7. Hari Valentine Adalah Hari di Mana Wanita Mengungkapkan Perasaannya kepada Pria
Di negara lain, Hari Valentine cenderung menjadi hari di mana wanita menunggu pria untuk mengungkapkan cinta pada mereka. Tetapi di Jepang, lebih umum bagi wanita untuk menyiapkan hadiah cokelat untuk kemudian diberikan kepada pria yang mereka sukai.
Sebulan kemudian, pada tanggal 14 Maret, Jepang memiliki tradisi budaya khusus yang disebut White Day, di mana pria yang gentian memberikan hadiah kepada wanita.
8. Hanya Sebagian Pasangan Jepang yang Tinggal Bersama Sebelum Menikah
Di negara Barat, hidup bersama dianggap sebagai langkah penting sebelum menikah. Di Jepang, ini bukanlah kebiasaan umum. Namun, baru-baru ini, "semi-hidup bersama" menjadi sangat umum. Di sinilah pasangan Jepang mungkin menghabiskan beberapa hari atau akhir pekan bersama di rumah.
9. Orang Jepang Cenderung Sadar Akan Pernikahan
Orang Jepang sangat sadar bahwa mereka akan menikah ketika mereka mencapai usia pertengahan dua puluhan. Maksudnya, ketika mencapai usia tersebut, mereka merasa tidak ingin membuang-buang waktu dengan hanya berkencan main-main lagi. Mereka akan menganggap bahwa pasangan mereka hanya membuang waktu jika pasangan mereka terihat tidak seperti orang yang bisa diajak menikah. Meskipun saat ini, banyak juga orang Jepang yang memilih hanya ingin pacaran tanpa menikah.
10. Bertemu Orang Tua Berarti Sudah Siap Menikah
Ada banyak orang Jepang yang menyimpannya kekasihnya untuk diri mereka sendiri tanpa memberi tahu orang tua. Ini bukan karena orang Jepang tidak ingin memperkenalkan pasangannya kepada orang tua mereka, tetapi karena dalam budaya Jepang, memperkenalkan pasangan kepada orang tua adalah tanda bahwa kamu benar-benar berpacaran dengan maksud untuk menikah. Tentu saja tidak berarti hal ini berlaku untuk semua orang.