Gaijin atau dalam istilah bahasa Indonesia kira-kira memiliki arti yang mirip dengan kata Bule, mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Beberapa orang dari kita pasti pernah memanggil orang luar negeri dengan sapaan bule di lingkungan kita. Tapi apakah sebutan gaijin di Jepang cocok dan sopan untuk disebutkan? Bagaimana perasaan orang asing yang tinggal di Jepang ketika mereka dipanggil dengan sebutan tersebut?
Sesuai dengan penelitian dan survey yang telah dilakukan oleh tim Buzzfeed Japan, tim Japanese Station mencoba untuk melakukan percobaan yang sama terhadap orang asing yang pernah tinggal ataupun sedang tinggal di Jepang. Berikut adalah hasil dari survey yang kami lakukan.
3 orang dari 4 mahasiswa Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak masalah apabila disebut dengan sebutan gaijin. Bahkan salah satu mahasiswa bernama Siti Faridah menyebutkan dia akan menambahkan bahwa dia bukan hanya sekedar orang asing tapi juga orang Indonesia. Berbeda dengan Adien, dia akan merasa shock apabila orang Jepang menggunakan kata tersebut untuk memanggilnya. Dia berfikir apakah orang Jepang tersebut sedang membicarakannya karena sepengetahuan dia, kata gaijin adalah sesuatu hal yang negatif yang sama dengan ungkapan "dasar londo."
Lalu bagaimana dengan mahasiswa dari negeri lainnya? Seorang mahasiswa Korea bernama Minjee menyatakan bahwa dia tidak merasakan hal yang tidak sopan dari sebutan itu, karena dia memang orang asing bagi mereka. Tetapi semuanya akan berbeda kalau dia bekerja di perusahaan di Jepang dan salah satunya menyebutnya dengan sebutan tersebut. Dia akan merasakan hal buruk telah terjadi. Solenn, mahasiswa dari Perancis pun menyebutkan bahwa kebanyakan mahasiswa tidak peduli dengan sebutan tersebut. Tetapi berbeda halnya apabila mereka bekerja disana. Ada sebuah kasus dimana orang asing menikah dengan orang Jepang dan memiliki anak dengannya. Namun meskipun dia telah tinggal selama 20 tahun, dia tidak pernah benar-benar diterima oleh orang Jepang. Mungkin sebutan dan jati dirinya sebagai orang asing sangat melekat meskipun dia dapat berbicara bahasa Jepang dengan fasih. Beberapa mahasiswa dari Arab dan Vietnam pun hanya menerima sebutan tersebut karena itu tidak terdengar offensive bagi mereka.
Meskipun beberapa mahasiswa menerima sebutan tersebut, ada beberapa mahasiswa yang tidak terima atau merasa aneh ketika menerima sebutan tersebut. Contohnya, Daryl, seorang Filipino yang tinggal di kota Tokyo, dia akan merasa aneh ketika seseorang berkata mengenai hal buruk tentangnya menggunakan kata sebutan gaijin. Bukan hanya karena sebutannya, tapi juga karena dia mengerti apa yang mereka katakan. Mahasiswa lain dari Australia, Waylon, mengatakan bahwa orang Jepang yang menggunakan sebutan tersebut kepadanya terdengar berpikiran pendek. Apalagi saat seseorang mengatakan kata-kata, "Kamu seorang gaijin jadi kamu tidak akan mengerti kami (baik budaya maupun bahasa)." Maka seketika itu juga dia akan merasa marah dan tidak dihargai.
So, bagaimana menurut kalian? Apakah kalian merasa wajar ketika dipanggil bule atau merasa tidak nyaman?