Pada upacara minum teh Jepang, yang dalam bahasa Jepang disebut cha-no-yu, rumah minum teh (tea house) memainkan peran yang sentral lho. Nah, untuk meningkatkan pentingnya upacara tersebut biasanya rumah minum teh itu memiliki ruangan yang kecil tanpa furnitur, jendela yang kecil agar cahaya alami dapat masuk, dan untuk menekankan berlalunya waktu biasanya juga terdapat bunga. Tapi rumah minum teh yang satu ini terbuat dari kaca yang transparan, bahkan tampilan bunganya diganti dengan pelangi yang bisa muncul di tangan kita!
Seperti dikutip dari spoon-tamago.com, rumah minum teh yang dibuka pada bulan April 2015 di depan Kuil Shorenin di Kyoto ini merupakan puncak dari proyek 13 tahun karya desainer Jepang, Tokujin Yoshioka. "Apa yang saya anggap paling penting adalah untuk merancang waktu yang diciptakan bersama dengan alam," kata Yoshioka.
Kilauan dan tekstur riak air dapat dilihat di lantai rumah minum teh ini yang terbuat dari kaca. Rumah minum teh ini akan dihiasi pelangi saat sinar matahari di sore hari melewati atapnya yang berbentuk prisma. Yoshioka menyebutnya sebagai "bunga cahaya."
Kaisar Jepang pernah mengunjungi situs tersebut pada tahun 794 dan tempat ini meyakinkannya bahwa Kyoto akan menjadi tempat yang tepat untuk ibukota Jepang. Yoshioka menambahkan, "Saya telah memutuskan untuk mengirimkan konsep proyek ini kepada dunia, dimulai dari sebuah kota simbolik dan bersejarah di Jepang."