Berita Jepang | Japanesestation.com

Mungkin bagi kalian para penggiat Instagram, sudah tidak asing dengan nama Azcha Tobing. Ya, dia adalah seorang fotografer sekaligus visual artist yang berasal dari Pacitan, siapa sangka pria kelahiran 13 maret 1992 ini mengawali fotografi karena terinspirasi dari salah satu poster presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Beberapa waktu lalu salah satu staff Japanese Station berkesempatan mengobrol dan bertanya secara langsung bersama Azcha tentang kisahnya mulai menekuni fotografi dan juga pengalamannya ke Jepang dan juga cerita dibalik preset warna yang dia ciptakan ketika di Jepang.

Azcha tertarik dengan fotografi dari kecil sampai sekarang karena melihat foto Ir. Soekarno. Ketika pulang kerumahnya, ia selalu melihat foto presiden pertama Indonesia itu selalu ada tepat di dalam kamarnya dan berfikir bahwa sebuah nilai story itu selalu ada dalam sebuah karya fotografi.

Azcha memulai fotografi pada tahun 2016 untuk commercial photography, sebelumnya, ia juga sempat berkerja dengan berbagai macam profesi. Awalnya ia memulai fotografi untuk kebutuhan tempat kerjanya di bidang F&B. Azcha sendiri tidak setuju jika dirinya disebut sebagai seorang influencer di dalam bidang fotografi, iia lebih suka menjadi salah satu referensi untuk para teman - teman sekalian yang ingin berkembang.

Ada treatment khusus ga dalam mem-post foto di media sosial?

Untuk photo yang gua posting sih, gua sangat detail sekali untuk posting, jadi gua selalu menyesuaikan atau menyelaraskan warna dengan postingan sebelumya dan apa yang akan gua posting sebelumnya.

Sebenernya apa yang membuat kamu interested dengan Jepang?

Gua suka banget sama Jepang dari kecil karena emang udah didoktrin ketika kecil selalu menonton kartun - kartun seperti Doraemon, Dragon ball; anything about Japanese culture!. Dan gua suka banget ketika berada di Jepang itu berasa peaceful kayak mulai dari makanannya, culture-nya terus brand, clothing apapun sekalipun motor, mobil bahkan kamera yang gua pake pun Made In Japan.

Jadi apakah yang kemarin adalah trip kamu pertama kali ke Jepang?

Gua udah 2 kali ke Jepang, dan pertama kali gua ke Jepang emang sangat antusias. Gua ke jepang yang paling menyenangkan ketika trip naek shinkansen karena itu merupakan salah satu kereta tercepat di dunia dan banyak experience disitu dan banyak eksperimen ketemu banyak orang dan sempet ngobrol sama orang Jepang, dan ternyata orang sana sangat welcome kalo kita bisa bahasa inggris dan untuk saat ini kota yang gua kunjungi masih Osaka, Tokyo dan Kyoto, dan kota paling favorit gua adalah Kyoto.

Kalo dilihat - lihat, dari semua post di Instagram kamu hampir semua ada dari mulai portrait, landscape, street bahkan urban dan lain sebagainya. Tapi, yang menggambarkan seorang Azcha Tobing itu apa?

Yang menggambarkan gua banget itu, gua sebenernya suka banget sama urban photography. Kenapa gua memilih urban photography karena gua waktu kecil tinggal di Pacitan yang mungkin itu kayak small city jadi lebih banyak nature. Kalau misalnya gua explore pun paling fokusnya ke alam kayak pegunungan, laut. Setelah gua pergi ke Jakarta dan khususnya ke Jepang salah satu negara terbesar dan tercanggih di Asia gua sangat bersyukur banget bisa sampai ke sana.

Kemarin kan pernah share foto street photography di Jepang, pernah merasa takut atau ditegur tidak, karena  orang Jepang sangat menjaga privasi?

So far, selama gua di jepang gak bisa di itung berapa kali gua ketemu stranger, gua fotoin mereka dan gua present diri gua ke mereka kalo gua seorang photographer dari Indonesia, khususnya Jakarta dan mereka mungkin agak susah berkomunikasi dalam bahasa inggris tapi mereka tau apa yang ingin gua lakukan dan mereka lakukan yang terbaik dan kayak dari hasilya mereka banyak yang puas dan memberikan senyum ke gua .

( Dok pribadi: Azcha Tobing )

( Dok pribadi: Azcha Tobing )

( Dok pribadi: Azcha Tobing )

( Dok pribadi: Azcha Tobing )

Kemarin kan sempat mencantumkan #humanofnippon sebagai hashtag di Instagram. Apakah itu sebuah campaign ketika kamu berada di Jepang?

OK, kenapa gua bikin human of nippon karena itu salah satu dedikasi gua sebagai rasa syukur karena di situ gua bisa bertemu banyak hal yang menjadi trendsetter di dunia, salah satunya industri otomotif dan kartun  yang kalo kita lihat di indonesia sangat - sangat happening dan sepopuler itu, jadi ketika gua motret orang Jepang gua memberikan hashtag tersebut.

Apa sih yang mendasari kamu membuat preset untuk lightroom "Black and White Nippon dan Natural Nippon"? Apakah itu sebuah kolaborasi atau itu salah satu  reward atas salah satu mimpi lo yang tercapai atau juga sebagai sebuah nilai historial?

Kenapa gua bikin preset itu, karena gua benar - benar bersyukur banget karena gua ga tau apa yang harus gua lakuin ketika gua berada di Jepang, dan mungkin pas gua balik dari Jepang sampai Jakarta melakukan banyak hal mulai dari gua bikin video, photo juga dan bikin preset disana, jadi itu bukan merupakan kolaborasi sama siapapun. Jadi, itu pure inisiatif gua sendiri, ya bisa dibilang itu sebagai sebuah reward. Dan tempat favorit gua mengambil foto di Jepang itu adalah Tokyo Sky Tree, karena dari situ, gua bisa melihat seluruh kota terbesar di Asia yang membuat gua sesuka itu sama negara itu, bahkan sampai culture yang bener - bener deep-nya itu gua pengen memperdalam dan belajar bahasa jepang.

( Dok pribadi: Azcha Tobing )

Kamu biasanya mencari referensi untuk foto di mana?

Seringnya di website, beberapa di explore Instagram dan beberapa juga dari post teman, tapi yang paling penting buat gua untuk membangun sebuah mood foto itu dari lagu. Jadi, kalau kalian lihat apa yang ada di Instagram gua itu diambil semua ketika gua foto sambil mendengarkan sebuah musik, karena dari musik kita biasanya bisa mendapatkan mood yang kita mau ketika memotret itu seperti apa.

Mimpi terbesar dari seorang Azcha itu apa sih?

Mimpi terbesar seorang Azcha Tobing adalah membuat asosiasi fotografi untuk teman - teman yang ingin belajar tapi tidak mempunyai kamera atau tidak mempunyai gear, tapi, gua pengen punya asosiasi itu di seluruh negara.

Kalau dapat kesempatan ke Jepang lagi, kota mana yang ingin kamu kunjungi?

Yang jelas, gua bakal balik lagi ke Kyoto dan gua bakalan ngilangin Tokyo dan Osaka, dan mungkin lihat scene motor sebenarnya di Yokohama.

Ada niatan buat photobook tentang Jepang?

Hmm, kalo itu mungkin gua bakal bikin sesuatu yang beda ya, dari sebelumnya.  Mungkin gua bakalan bikin exhibiton, lebih besar dari photobook.

Tato kamu ada hubungannya tidak dengan Jepang?

Hmm ini jadi tato ini kayak macan Jepang, jadi ceritanya gua dapet referensi dari sukajan yang gua beli ketika di Jepang sekitar 7000 yen. Sukajan-nya itu gua dapetnya second di toko second hand gitu di Jepang dan gua sesuka itu sama Jepang, sampai apapun yang gua liat itu gua beli, bahkan pas gua sampai di Indonesia pun, gua tau ada beberapa brand dari Jepang gua beli untuk di kamar.

Di mana orang-orang bisa cari tahu lebih banyak tentang kamu?

Kalian bisa cari gua di Website gua, Instagram, Youtube, Twitter, Soundcloud, everywhere you can find me !

Ada pesan-pesan untuk para pembaca Japanese Station?

Jangan pernah takut bermimpi, karena dari mimpi bisa menjadi sebuah kenyataan. Contohnya ya kayak gua, gua punya gambar gunung Fuji dari kecil sampai sekarang gua tempel di kamar, ketika dulu gua nanya ke alm. bokap gua. "Pah, gunung Fuji di mana sih? kata bokap gua jauh pokoknya" tapi dari sebuah mimpi dan gambar itu akhirnya yang bawa gua sampai sekarang ini bisa pergi ke Jepang dan negara - negara lain. Intinya jangan pernah lo nyerah pokoknya lakuin aja yang terbaik dan jangan pernah berhenti bermimpi karena tidak ada hal yang gak mungkin.

Demikian interview team Japanese Station bersama Azcha Tobing, untuk yang ingin berkenalan dengan Azcha secara langsung, kalian bisa datang ke seminar - seminar yang berkolaborasi dengan Azcha, karena di situ Azcha selalu memiliki cerita dan pengalaman baru yang bisa kalian pelajari dan bawa pulang. Simak juga video wawancara ini selengkapnya, di YouTube Japanese Station di bawah ini!

 ( Featured image: Azcha Tobing Instagram )