Polisi di dua prefektur di Jepang, Fukuoka dan Oita tengah aktif menyelidiki website manga bajakan Mangamura, menyusul aduan tindak criminal yang diajukan oleh Kodansha dan tiga penerbit lain pada musim panas hingga musim gugur tahun lalu, menurut laporan dari The Mainichi Shinbun dan The Asahi Shinbun pada hari Senin ini.
Menurut sumber-sumber The Mainichi Shinbun, Kodansha dan perusahaan penerbitan lain mengklaim bahwa Mangamura melanggar hak cipta mereka, dan para penerbit tersebut mengajukan aduan atas nama para mangaka yang merupakan pemegang hak cipta karya-karya tersebut, termasuk di dalamnya Hjime Isayama (Attack on Titan) dan Eiichiro Oda (One Piece). Para penerbit tersebut mengajukan tuntutan kepada pelaku-pelaku yang identitasnya tidak diketahui. Saat surat kabar tersebut menghubungi Kodansha, Kodansha mengonfirmasi bahwa mereka mengajukan aduan kasus kriminal, namun tidak mengonfirmasi kepada siapa tuntutan tersebut dialamatkan. Shueisha dan penerbit lain menolak memberikan detail mengenai kasus ini kepada The Mainichi Shinbun.
The Mainichi Shinbun menyatakan bahwa menurut seorang ahli, sebuah perusahaan produksi yang berbasis di kepulauan Seychelles memiliki domain yang digunakan Mangamura. Surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa domain website lain yang dimiliki perusahaan tersebut menuntun penyelidik ke sebuah perusahaan Amerika Serikat yang nampaknya didirikan oleh seorang berkebangsaan Jepang. Penyidik menyatakan pada surat kabar tersebut bahwa mereka mengetahui perkembangan ini dan akan “mengembangkan penyelidikan mereka” untuk menemukan developer website Mangamura.
Menurut Asosiasi Distribusi Konten Jepang di Luar Negeri, antara September 2017 dan Februari lalu, penguna mengakses situs Mangamura hingga sekitar 620 juta kali. Asosiasi tersebut memperkirakan hal tersebut mengakibatkan kerugian senilai 319.2 milyar yen kepada pemegang hak cipta di Jepang pada masa tersebut.
Website Mangamura sendiri pertama dibuka pada Januari 2016, dan menjadi tidak bisa diakses sejak 17 April lalu. (Featured image: news.nicovideo.jp)