5. Memperlihatkan kehidupan salaryman
Hadirnya Nanami juga sangat kental dengan kultur Jepang lho! Ya, salaryman, para pekerja yang bekerja di suatu perushaan yang sama selama bertahun-tahun dan memberikan segalanya bagi perusahaan tempat mereka bekerja ini memang menjadi fenomena tersendiri di Jepang.
Meski Nanami lebih memilih untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali menjadi seorang exorcist, profesionalisme ala salaryman-nya tetap ada!
4. Menunjukkan pentingnya ekstrakurikuler di Jepang
SMA memang tak wajib di Jepang. Namun bagi mereka yang memilih untuk masuk SMA, mengikuti ekstrakurikuler biasanya menjadi suatu kewajiban. Dalam Jujutsu Kaisen misalnya, Yuji memilih ekskul hal gaib.
3. Mengeskplorasi mitologi yokai dan Sukuna
Jujutsu Kaisen sangat kental akan legenda yokai dan mendemonstrasikannya dengan berbagai spirit dan monster yang ada dalam animenya. Dan menurut beberapa sumber, Sukuna adalah mahluk dalam legenda yang memiliki empat lengan dan bermuka dua. Ada juga yang mengarakan bahwa ia adalah hero dan pemimpin dari area Hida. Mana yang benar masih belum diketahui, bisa saja keduanya, atau malah tak ada yang benar?
2. Domain dan agama Buddha
Dalam Jujutsu Kaisen, para karakter yang kuat dapat membuat "domain,” sebuah dunia kecil yang hanya diisi oleh si pembuat domain. Pembuat domain juga bisa membuat orang lain memasuki domain in, dan beberapa fight scene dalam anime ini memang terjadi dalam domain-domain ini.
Nah, ide untuk membuat sebuah “dunia” dan mengontrolnya dengan kekuatan mereka ini sangat umum dalam agama Buddha lho!
1. Memperlihatkan pentingnya makan bersama dan bersosialisasi
Memang, budaya negara lain juga memperlihatkan pentingnya makan bersama dengan orang lain, namun di Jepang, praktik ini sangat vital. Nomikai misalnya, acara minum-minum ini sudah seperti hal penting dalam kultur kerja Jepang. Mereka yang masih di bawah umur seperti Yuji dan Junpei memang belum bisa melakukan nomikai, tapi tetap saja makan bersama sangat penting bagi keduanya.
Mengundang seseorang untuk makan bersama juga menunjukkan adanya “ajakan” untuk lebih mengenal satu sama lain, dan mengundang seseorang untuk makan di rumahmu adalah tanda kepercayaan lho di Jepang!
Nah, itulah 10 hal yang menjadi cara bagaimana Jujutsu Kaisen menghormati budaya tradisional Jepang!