Suasana kota yang tenang serta berjalan-jalan di komplek dengan gaya bangunan tradisional merupakan daya tarik utama ketika berkunjung ke Takayama, Gifu di Area Chubu di Jepang. Terletak di daerah Pegunungan Hida, membuat kota ini sangat sejuk dan cocok untuk kalian para traveler yang ingin menenangkan diri sejenak dan bosan dengan suasana metropolis ibu kota. Kali ini tim Japanese Station akan membahas salah satu tempat wisata yang terkenal di kota ini yaitu Takayama Jinya.
Terletak di Hachikenmachi, Takayama di perfektur Gifu, tempat ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Shogun Tokugawa pada Zaman Edo sekitar tahun 1692, tempat ini dulunya dipakai sebagai kantor pemerintahan serta tempat tinggal Gubernur Hida (nama lain dari Takayama) pada saat itu. Saat ini Takayama Jinya ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya dan digunakan sebagai museum serta tempat wisata saat pengunjung datang ke Takayama.
Tempat ini sangat mengedepankan kasta atau tingkatan status sosial para pengunjungnya pada masa itu, terlihat dari tatami yang dibedakan sesuai status pengunjungnya, ruangan untuk para petinggi mengunakan tatami dengan hiasan diseluruh pinggirannya, sedangkan untuk rakyat biasa menggunakan tatami dengan pinggiran yang polos, terdapat pintu masuk yang berbeda pula untuk rakyat biasa. Karena digunakan sebagai tempat tinggal, di dalamnya terdapat banyak sekali ruangan seperti ruangan untuk rapat, ruang keluarga, kamar pribadi, dapur hingga ruangan untuk mengadili para tahanan. Memasuki berbagai ruangan yang ada disini, sekilas kalian akan terbawa suasana merasakan bagaimana hidup disini pada zaman dahulu. Tempat ini juga memiliki taman yang begitu luas dan indah. Kondisi bangunan Takayama Jin’ya sangat bersih dan terawat, dibangun pada tahun 1962 dan menjadi satu-satunya bangunan yang tersisa dari sekian banyaknya kantor pemerintahan yang dibangun pada Zaman Edo. Di area pintu masuk terdapat petugas yang memberikan plastik untuk menaruh sepatu kalian, karena untuk menjaga tempat ini selalu bersih dari debu dan kotoran sehingga para pengunjung diharuskan untuk melepaskan alas kaki mereka.