Berita Jepang | Japanesestation.com

Karena dorongan ibunya, Satsuki Nakayama mulai memasuki dunia modeling saat berusia 12 tahun. Debut pertamanya dia lakukan untuk Pichi Lemon, sebuah majalah style untuk anak perempuan. Kala itu dia sangat suka mengenakan gaun dan sangat mencintai rambutnya yang panjang - tapi itu berubah saat dia melihat sekilas model Korea bernama Kaito di situs merek fashion. Kaito yang merupakan seorang model androgini, merubah pandangannya mengenai style dan mulai mencintai genderless style.

Nakayama menjelaskan saat melihat Kaito, dia merasa gadis itu sangat keren sehingga dia memutuskan untuk membuang roknya dan segera memotong rambutnya menjadi pendek. Setelah melakukan itu semua, dia merasakan kebebasan yang sesungguhnya.

https://www.instagram.com/p/Bb4BJhxlmxh/?taken-by=nakayama_satsuki

Orang tuanya tidak menyukai penampilan barunya, begitu pula dengan manajemennya yang takut akan kehilangan kesempatan untuk mengorbitkanya sebagai model. Mereka bersikeras untuk mendorongnya kembali ke penampilan kawaii, namun Nakayama menolaknya, karena inilah jati diririnya yang sekarang.

Dia berkata bahwa dulu dia hanyalah anak SMP, sehingga tak ada alasan untuk mementingkan sebuah karir. Namun ternyata sekarang zaman telah berubah, banyak perusahaan yang mendatanginya untuk menawarkan pekerjaan model dengan kategori genderless atau androgini. Dia tidak keberatan dianggap sebagai gadis genderless, dia merasa senang dan menyukainya.

https://www.instagram.com/p/BRqiPcMD_bS/?taken-by=nakayama_satsuki  

Belakangan ini gaya androgini mulai booming dikalangan anak muda Jepang, gaya ini merupakan salah satu bagian dari gaya fashion “jendāresu-kei” (“genderless style”), yang biasanya digunakan oleh para laki-laki yang bertampang kawaii. Seringkali beberapa acara TV meliput jalanan Harajuku dan mewawancarai para laki-laki muda yang bereksperimen dengan gaya fashionnya seperti menggunakan make up, rambut warna pastel, dan juga foto dengan gaya imut. Beberapa model yang menginspirasi anak muda saat ini adalah Toman Sasaki, Ryucheru, dan Genking.

Nakayama berkata, "Di Jepang, model genderless masih sangat sedikit dibandingkan dengan Eropa dan Amerika. Sehingga kebanyakan followers twitter dan instagram saya adalah orang asing. Mereka seringkali meninggalkan komen yang perlu saya terjemahkan dengan menggunakan software penerjemah. Kadang banyak orang yang menyapa saya di jalanan dan mereka mengatakan bahwa mereka mengenal saya. Meskipun sedikit aneh, tapi saya menyukai situasi ini."

Meskipun dia terlihat misterius di setiap sesi fotonya, ternyata Nakayama adalah orang yang ceria dan ramah. Dia juga mengaku bahwa dia sangat menyukai Disney dan pergi ke Karaoke bersama sahabatnya.

https://www.instagram.com/p/BUoSofgFkJ4/?taken-by=nakayama_satsuki  

Nakayama menambahkan bahwa tampilan androgini sangat bagus untuk karirnya, tapi yang lebih penting dari itu adalah kenyataan bahwa dia merasa nyaman dengan penampilannya yang sekarang. Dia berpendapat fashion adalah sesuatu yang penting untuk dinikmati. Kita perlu menemukan gaya kita sendiri dibandingkan hanya sekedar mengikuti tren. Dia berharap akan banyak anak muda yang berekspresi dalam menentukan gayanya tanpa perlu mengkhawatirkan anggapan orang di masa yang akan datang.

Penasaran mengenai gaya Genderless yang hits di Jepang? Saksikan video dokumenter dibawah ini :
(featured image : Japan Times)