Beberapa waktu lalu, Japanese Station berkesempatan menonton screening perdana film anime In This Corner of the World yang diboyong ke Indonesia oleh Moxienotion. Kali ini, kami akan me-review anime yang memiliki judul asli Kono Sekai no Katasumi ni yang merupakan adaptasi dari manga berjudul sama karya mangaka Fumiyo Kono ini. Film ini telah mulai tayang di bioskop Indonesia sejak 14 Juni 2017 lalu.
Film anime In This Corner of the World memperlihatkan dan mengisahkan kehidupan seorang gadis bernama Suzu pada kisaran tahun 1930-an sampai 1940-an pada masa Jepang terlibat di Perang Dunia ke-2, dengan fokus khusus pada kejadian di tahun 1944-1945. Suzu terlahir pada sebuah keluarga petani rumput laut di kawasan pantai Eba, di Hiroshima. Pada usianya yang ke-18, ia dilamar oleh seorang pemuda yang ia tidak kenal bernama Shusaku, yang datang dari kota Kure, kota pangkalan angkatan laut Jepang di mana ia bekerja sebagai pegawai. Dalam film anime ini kita dapat menyaksikan usaha keras Suzu untuk belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik di tengah-tengah keluarga suaminya di Kure, di sela-sela segala kesulitan karena perang yang berkecamuk, termasuk tragedi yang membuat Suzu kehilangan berbagai hal yang penting baginya.
Gaya penggambaran film anime ini cukup baik, meski dibuat dengan teknik animasi modern, namun hasilnya memiliki aura anime zaman dulu yang kental, sehingga membuat penonton dapat lebih mendalami kisah masa lalu yang diceritakan oleh anime ini. Salah satu hal yang menjadikan film anime ini unik adalah karena karakter Suzu digambarkan suka melukis, kadang ada adegan yang digambarkan melalui lukisan karya Suzu, juga ada beberapa adegan yang digambarkan sebagai khayalan Suzu.
Cerita dalam film ini sendiri tergambar cukup apik, walaupun di beberapa bagian yang menceritakan kejadian sehari-hari yang biasa-biasa saja mungkin akan terasa membosankan, namun cukup banyak adegan yang mengharukan maupun menegangkan pada film anime ini. Dalam film ini, penonton juga diberi bayangan mengenai, apa yang terjadi kepada rakyat yang berada di wilayah perang, bagaimana makanan mereka diransum dan dibatasi, ruang gerak mereka dibatasi, dan mengalami ketakutan akan serangan sewaktu-waktu setiap saat. Selain keadaan masyarakat, di film anime ini juga penonton diberi bayangan mengenai kehidupan satu keluarga di Jepang zaman perang, dan kisah cinta yang terjadi pada masa tersebut.
Menurut penulis sendiri, film anime ini dapat memberikan sebuah perspektif baru, mengenai penderitaan rakyat kecil di dua sisi dari mata koin yang sama bernama perang, bahwa rakyat kecil di pihak manapun yang terlibat dalam perang hanya akan menjadi korban. In This Corner of the World adalah sebuah film anime apik yang mengisahkan cinta dapat membuat orang bertahan di tengah kesulitan, dan juga menyampaikan pesan mengenai pentingnya perdamaian.