Berita Jepang | Japanesestation.com

Idol group populer AKB48 baru saja menggelar acara Senbatsu Sousenkyo ke-10 mereka, di mana hasilnya telah diumukan di Nagoya Dome, Prefektur Aichi pada tanggal 16 Juni lalu. Dalam acara tahunan itu, para penggemar saling berlomba untuk membuat idola favorit mereka masuk dalam jajaran tertas dengan cara melakukan voting yang dilakukan menggunakan tiket khusus didapat dari single idol group tersebut. Namun, hal tersebut tampaknya telah dimanfaatkan oleh seorang pria di Jepang untuk melakukan aksi penipuan.

Laporan media Fuji News Network pada tanggal 31 Juli kemarin, menyebut jika pihak Kepolisian Metropolitan Tokyo telah berhasil menangkap pria berusia 24 tahun atas dugaan penipuan terhadap seorang pria, yang merupakan penggemar dari AKB48 atas tindakannya menjual tiket vote palsu untuk acara Senbatsu Sousenkyo tahun ini.

Pada bulan April tahun lalu, Manato Fuse, penduduk Prefektur Kanagawa, menerima uang senilai 300.000 yen (sekitar 38,6 juta rupiah) untuk 550 tiket yang memungkinkan korban untuk memilih dalam Senbatsu Sousenkyo tahunan AKB48. Manato Fuse, yang dituduh telah melakukan tindakan penipuan itupun mengakui tuduhan tersebut, "Saya menggunakan uang itu untuk membayar utang," ujar tersangka seperti yang dikutip dari pihak kepolisian.

Menurut polisi, korban adalah pemenang lelang untuk tiket vote, yang tidak pernah benar-benar dimiliki oleh tersangka, di situs lelang. Dalam melakukan penipuan, tersangka mengirim pesan kepada korban sebelum penutupan lelang dengan mengatakan, "Jika Anda tidak bertindak sekarang, penggemar lain akan memasukkan tawaran yang menang."

Tahun 2018 merupakan tahun pertama AKB48 menggelar acara bertajuk AKB48 World General Election yang memungkinkan seluruh anggota sister group di luar negeri dapat turut serta, di mana sebelumnya hanya sister group AKB48 yang berada di Jepang lah yang diizinkan untuk berpartisipasi.