Berita Jepang | Japanesestation.com

Orang-orang di Jepang memang dikenal memiiki tata krama dan sopan santun yang baik. Kebiasaan baik yang dilakukan orang-orang di Jepang ini tidak hanya terbatas pada satu atau dua hal saja, melainkan pada banyak sekali kegiatan. Meskipun begitu, ternyata ada juga kebiasaan buruk yang dilakukan oleh orang-orang Jepang, salah satu contohnya pada para pengendara kendaraan Jepang.

Japanese Automobile Federation (JAF) melaksanakan survey di seluruh Jepang untuk melihat bagaimana pengendara bereaksi terhadap pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan, apakah mereka akan menghentikan kendaraan mereka untuk membiarkan pejalan kaki menyeberang? Survey ini dilaksanakan di 94 area, di dua tempat penyeberangan jalan yang tidak memiliki lampu lalu lintas di setiap prefektur di Jepang.

ilustrasi orang menyeberang jalan
Ilustrasi orang yang sedang menyeberang (sumber: pakutaso)

Setelah survey tersebut dilakukan, JAF menemukan bahwa hanya 23% kendaraan yang berhenti untuk membiarkan pejalan kaki menyeberang. Hal ini tentunya cukup berbahaya bagi para penyeberang jalan. Perlu diingat bahwa survey ini dilakukan di penyeberangan jalan yang tidak memiliki lampu lalu lintas untuk penyeberang jalan, jadi tidak akan menjadi masalah besar jika kamu hendak menyeberang di penyeberangan yang memiliki lampu lalu lintas.

Hasil survey yang dilakukan ini menuai beberapa komentar dari netizen Jepang seperti:

“Tidak ada kendaraan yang berhenti apabila kendaraan di depannya tidak berhenti, aku mengerti kenapa hasilnya hanya 20%.”

“Aku sering menyeberang di penyeberangan yang tidak memiliki lampu lalu lintas, biasanya hanya mobil polisi atau pemadam kebakaran yang berhenti, kemudian ada truk-truk besar. Kendaraan biasa biasanya tidak berhenti meskipun aku mengangkat tanganku. Aku mengerti mengapa hasilnya hanya 21%.”

“Para pengendara mengatakan bahwa mereka tidak berhenti karena itu berbahaya jika tidak ada kendaraan lain yang berhenti, tapi jika kamu membuat peraturan lebih tegas untuk itu selama tiga tahun, orang-orang akan belajar untuk berhenti. Orang-orang telah mematuhi peraturan penggunaan sabuk pengaman dan berkendara sambil mabuk setelah peraturannya dibuat.”

“Aku tidak peduli apapun kondisinya. Berhenti! Itu adalah peraturannya!”

Meskipun masih belum jelas apakah akan ada peraturan lalu lintas yang tegas mengenai hal ini, tapi JAF telah meningkatkan kesadaran kepada para pengendara dan pejalan kaki mengenai hal ini. Dalam situasi apa pun, tetap harus mengingat etika yang benar, tidak peduli apakah kamu pejalan kaki, pengendara, atau menaiki kendaraan umum.