Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang sempat melonggarkan aturan terkait pandemi Covid-19 sejak Oktober kemarin, namun kekhawatiran akan varian baru Omricon membuat pemerintah setempat kembali memperketat aturannya. Dengan munculnya varian baru omicron Covid-19, Jepang secara efektif menutup gerbang masuk bagi semua pendatang baru dan kini melarang masuk kembali warga asing yang berasal dari sepuluh negara di Afrika.

Bukan hanya itu, muncul kasus varian Omicron baru-baru ini, membuat pemerintah Tokyo meluncurkan kampanye baru untuk memberikan warga tes Covid-19 secara gratis. Menurut situs resmi Pemerintah Metropolitan Tokyo, tes ini gratis untuk siapa saja, meskipun mereka tidak mengalami gejala apa pun.

Dilansir dari Timeout, ada dua jenis tes akan tersedia secara gratis untuk saat ini: tes amplifikasi asam nukleat (termasuk tes PCR, LAMP dan antigen kuantitatif) dan tes antigen cepat (tes antigen kualitatif). Tes gratis akan tersedia hingga 31 Januari 2022. Namun batas waktu ini tidak berlaku untuk mereka yang mengalami gejala Covid-19, yang memenuhi syarat untuk tes Covid-19 gratis kapan saja jika mereka memiliki kartu asuransi kesehatan yang valid.

Untuk mendapatkan tes, cukup pergi ke fasilitas yang ditunjuk, tunjukkan ID di konter (SIM, My Number, ID pelajar, dll) dan isi formulir aplikasi. Di aplikasi kalian akan menemukan daftar fasilitas pengujian yang melakukan pengujian gratis di sini (hanya dalam bahasa Jepang).

Meski begitu, ada hal yang perlu diperhatikan mengingat butuh waktu hingga tiga hari untuk menerima hasil dari uji amplifikasi asam nukleat. Sementara itu, untuk hasil tes antigen cepat sendiri, hasilnya sudah dapat diterima di hari yang sama setelah pengambilan sampel.

NHK melaporkan bahwa pemerintah sekarang bertujuan untuk membuat tes gratis tersedia di apotek, dengan tujuan pada akhirnya menyediakan 30.000 tes per hari di 180 fasilitas kesehatan. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang berbagai jenis tes Covid-19, kunjungi situs web CDC.