Berita Jepang | Japanesestation.com

Dalam upaya untuk meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi operasional, East Japan Railway (JR East) mengatakan pada Hari Selasa (10/9) bahwa mereka akan mengoperasikan kereta peluru tanpa pengemudi pada pertengahan tahun 2030-an.

Perusahaan kereta api raksasa ini juga mengumumkan bahwa mereka akan mengotomatisasi kerta peluru secara bertahap. Pada tahap awal mereka akan memperkenalkan operasi tanpa pengemudi untuk jalur Joetsu Shinkansen antara stasiun Niigata dan Tokyo. 

Terdapat berbagai tingkat otomatisasi. Pada tahun fiskal 2028, yang berakhir pada bulan Maret 2029, JR East bermaksud untuk mulai mengoperasikan kereta peluru dengan otomatisasi tingkat kedua antara Stasiun Nagaoka dan pusat stasiun shinkansen Niigata.

Shinkansen akan dioperasikan secara mandiri di bawah otomatisasi tingkat kedua, dengan seorang masinis yang siap sedia di kokpit untuk menangani keadaan darurat.

JR East bermaksud untuk meluncukan kereta dengan otomatisasi tingkat ketiga yang beroperasi di jalur Joetsu Shinkansen pada pertengahan tahun 2030-an. Kereta-kereta ini akan memiliki anggota kru kereta di dalamnya, tetapi kokpitnya dibiarkan kosong.

Dan pada tahun fiskal 2029, perusahaan tersebut berencana untuk mengotomatisasi kereta yang tidak beroperasi, yang melalui stasiun-stasiun di Niigata dan Tokyo dengan otomatisasi tingkat keempat, di mana kereta akan dikemudikan secara otonom tanpa masinis atau kru di dalamnya.

Minat terhadap kereta peluru tanpa pengemudi semakin meningkat sebagai solusi potensial untuk meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi dalam menghadapi masalah seperti kelangkaan pengemudi yang diperkirakan akan semakin parah.

JR East dan JR West memutuskan untuk berkolaborasi dalam pengembangan sistem swakemudi yang terjangkau dan aman pada tahun lalu.