Ashima Shiraishi adalah keajaiban di dunia panjat tebing yang mulai mendaki pada umur 6 tahun. Dengan potongan rambut panjang berponi dan senyum lebarnya, ia nampak seperti gadis biasa. Ia lahir di New York tapi kedua orang tuanya berdarah Jepang. Ayahnya adalah seorang penari yang selalu menemani gadis Jepang ini berlatih, menyiapkan pakaian, dan juga mencucinya. Sang ibu mencari nafkah untuk kehidupan keluarga sehari-hari.
Beranjak pra-remaja, Shiraishi memfokuskan dirinya pada seni bouldering, salah satu cabang dari olahraga panjat tebing yang tersulit. Bouldering mengutamakan daya tahan dan kemampuan untuk mememecahkan suatu "masalah" pada jalur panjatan. Para pemanjat tidak menggunakan tali dan pengaman yang terikat pada pinggang.
Dalam dunia perpanjatan, bouldering dianggap sebagai bentuk murni dari panjat tebing. Sebagian besar rutenya berorientasi horizontal atau menyamping berbeda dengan panjat tebing yang pemanjatannya vertikal. Tanpa ketinggian yang signifikan, segalanya adalah tentang kekuatan, teknik, dan penyelesaian masalah.
Pada bulan Maret, beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke 15, Shiraishi berhasil menaklukan Gunung Hiei di Jepang. Dia menjadi satu-satunya gadis Jepang dan orang termuda yang pernah memecahkan V15 "boulder problem", jenis permasalahan tersulit menurut skala penilaian olahraga tersebut.
"Dalam dunia panjat tebing, jenis kelamin tidak masalah," kata Shiraishi. "Kau hanya berhadapan dengan tembok. Bahkan jika anda lebih besar atau lebih kecil dari seseorang, anda berhadapan dengan hal yang sama. Itu hanya determinasi, fokus, dedikasi, dan itulah yang membuat anda lebih kuat."
Shiraishi berharap untuk bersaing di panggung utama untuk olahraga, Olimpiade 2020 mendatang, di mana panjat tebing akan membuat debut resminya. Prestasi terbaru Shiraishi adalah ia berhasil menjadi juara di IFSC World Youth Championships 2016 Guangzhou, China pada tanggal 13 November.
Dikutip dari NBC, "Orang-orang memberitahu saya betapa menginspirasinya saya atau bagaimana saya memotivasi mereka," katanya. "Saya merasa tidak pernah mengharapkan itu, sehingga canggung pada awalnya. Tapi saya rasa saya hanya bersyukur untuk itu dan saya akan terus mencoba untuk menginspirasi orang lain."