Berita Jepang | Japanesestation.com

Hingga saat ini, otaku di Jepang masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat Jepang. Salah satu jenis otaku yang sering mendapat cap negatif adalah idol otaku, terlebih lagi idol-ota yang NEET atau hikikomori. Namun di antara para idol-ota di Jepang pun tentunya ada yang bekerja sebagai karyawan. Bagaimanakah kisah mereka yang menyeimbangkan kewajiban dengan hobi ngidol-nya?

Ada yang menikmati sungguh-sungguh hobi mereka sebagai idol-ota

Contohnya adalah yang dialami pemilik akun twitter @umiwann yang men-tweet seperti ini: "Saat saya menonton underground idol di Akiba, karyawati kantor yang menonton bersama saya tiba-tiba menangis. Tampaknya ia terharu melihat para idol yang menari dengan sekuat tenaga di hadapan penonton yang hanya sedikit. Saya yang awalnya tertawa pun lama-lama terbawa rasa haru itu."

Ada juga yang menggunakan gaji dan cutinya untuk idol

Seperti yang dilakukan oleh pemilik akun twitter @shimaken2 berikut ini: Perusahaan yang sistemnya memahami karyawan: Saya: "Bos! Tanggal 23 Desember saya minta cuti ya!" Bos: "Idol ya?" Saya: "Iya." Bos; "Yaa, masih dua bulan lagi sih, jadi belum ada yang mengajukan libur, jadi boleh saja. Kali ini ke mana?" Saya: "Terima kasih! Kali ini di Kyoto!" "Tempat kerja yang memaklumi hobi ngidol memang the best!"

Tentunya banyak orang yang ngidol secara diam-diam

Misalnya pemilik akun twitter @and_n2 yang harus menyembunyikan hobinya: Bos: "Hobimu apa?" Saya: "Tidak ada, sih." Bos: "Sama dong. Orang-orang yang punya hobi enak ya. Bahkan yang hobi mengejar idol sekalipun." Saya: “Iya ya." (sambil memalingkan mata)

Dan mereka yang hobinya sudah benar-benar dimaklumi oleh orang-orang sekelilingnya

Seperti yang dialami oleh pemilik akun twitter @puking_puking: Orang kantor: "Anggota Nogizaka ada yang lulus, ya." Saya: "Iya, Nanami Hashimoto." Orang Kantor: "Orangnya seperti apa?" Saya: "Dia idol yang banyak fans wanita-nya." Orang kantor: "Wah hebat ya, idol yang bisa dikagumi oleh orang berjenis kelamin sama itu luar biasa." Hal ini hari ini terjadi 5 kali.

Ada karyawan yang atasannya suka ngidol

Seperti atasannya pemilik akun twitter @richeymaikeru , misalnya: "Saya dipangil oleh atasan ke ruangan lain. Sampai di sana saya diajak ngobrol panjang lebar soal idol. Katanya ia ingin ngobrol karena tidak ada lagi yang paham. Saya paham rasa itu, saya pahaaaam! Tapi lain kali tolong sambil minum-minum saja deh hahaha."

…Atau yang kliennya suka ngidol Seperti kliennya @IlMioStileHAL yang diceritakannya berikut ini: "Saya melihat klien yang selama ini hubungannya buruk sekali dengan saya di konser, di situ saya menyapanya dan ternyata kami bisa mengobrol dengan akrab. Hebat sekali ya pengaruh idol, padahal sampai hari sebelumnya saya masih kesal setengah mati dengan orang itu."

Ada juga yang di perusahaannya ada otaku garis keras

Seperti yang ditemui @0318Ling di perusahaannya: "Ada orang di angkatan saya yang jam lemburnya sampai 100 jam karena dia menonton idol sampai memakai waktu cutinya juga. Saya cuma bisa kagum padanya."

Namun banyak juga orang yang keras terhadap para otaku idol

Akun twitter @p_roca termasuk ke dalam yang ini: "Senior yang otaku idol tidak setengah-setengah. Coba saja semangat keras seperti itu ia gunakan utuk pekerjaan saja"

Demikian sedikit kisah dari para karyawan Jepang yang kebetulan dirinya atau orang sekitarnya adalah juga otaku idol. Apakah kalian atau orang di sekitar kalian adalah otaku idol? Apakah kalian pernah mengalami hal-hal serupa?

(Featured image: matome.naver.jp)