Seiring dengan makin maraknya kata Wibu/Weaboo didengar ataupun muncul baik dalam kehidupan nyata ataupun pada interaksi orang di dunia maya. Akan tetapi pada nyatanya banyak sekali dari orang-orang yang menggunakan atau sekedar melihat kata ini tidak mengetahui apa maksud sebenarnya dari istilah tersebut, istilah Wibu sendiri mengandung makna negatif/nyinyir kepada seseorang yang terlalu terobsesi dengan kultur Jepang (saat ini lebih mengacu pada kultur pop Jepang) sampai mereka membuat risih orang-orang disekitarnya kerap kali mereka juga sangat menginginkan untuk menjadi orang Jepang.
Tidak jarang perilaku mereka mengundang senyum jika kita menyimaknya, salah satu yang paling teringat oleh penulis adalah dimana ada dua orang melakukan percakapan dengan bahasa Jepang yang dicampur dengan bahasa Indonesia misalnya "Ima watashi wa istirahat desu!" (Sekarang saya mau istirahat) dan dijawab dengan "Nande? padahal banyak Tanoshii koto loh!" (Kenapa? padahal banyak yang seru loh!), namun disini penulis tidak akan men-judge mereka karena setiap orang pasti memiliki masa-masa seperti itu.
Dan yang akan penulis garis bawahi kali ini adalah "Apakah semua penggemar dunia Jepang adalah Wibu?", jawabannya adalah tidak. Penulis kerap risih dengan judgement beberapa oknum yang melontarkan kata-kata tersebut kepada orang yang sepertinya tidak tepat sasaran walaupun tidak jarang juga ada yang dengan bangga memproklamirkan bahwa dirinya adalah Wibu, mungkin benar jika bahwa semua Wibu adalah penggemar kultur Jepang namun tidak semua penggemar kultur Jepang adalah Wibu.
Dan apakah menjadi Wibu adalah benar-benar sebuah perilaku yang negatif? Dan bagaimana tanggapan publik Jepang mengenai hal ini? Berikut adalah sebuah video yang diunggah oleh channel That Japanese Man Yuta yang berisi wawancara terhadap orang Jepang mengenai pendapat mereka tentang Wibu.
Ada beberapa tanggapan yang sangat mencuri perhatian penulis seperti :
"Kau menyukai Jepang lebih dari negaramu sendiri?"
"Mungkin karena mereka melupakan budaya mereka sendiri?"
Namun karena responden adalah orang Jepang sendiri maka mereka menganggap hal itu tidaklah buruk dan malah beberapa dari mereka senang dengan kehadirannya. Penulis sendiri lebih cenderung untuk setuju dengan dua pendapat yang dikutip di atas, boleh saja kita sangat menyukai kultur Jepang namun jangan lupakan identitas kita yang sebenarnya. Ingat, Jepang adalah negara yang menjadi maju bahkan setelah kekalahan Perang Dunia karena mereka sangat menjunjung tinggi identitas mereka sendiri. Jadi apakah kalian adalah seorang Wibu atau bukan? Kalian sendiri yang berhak memutuskan!