Berita Jepang | Japanesestation.com

Tokyo memiliki area perbelanjaan yang dinamis dan beragam, dimana kamu bisa menemukan merek-merek internasional yang mewah dan label desainer domestik yang bercampur. Namun dalam beberapa tahun terakhir, fashion waste telah menjadi masalah serius, terutama dengan sejumlah pakaian dan aksesori sekali pakai yang terus diluncurkan dengan cepat oleh industri mode.

Meskipun masalah global ini sulit untuk diatasi, namun sekelompok merek dan toko tertentu di Tokyo sedang berusaha memfokuskan perhatian mereka pada upcycling. Inilah bukti bahwa menjadi sadar lingkungan tidak harus membosankan. Merek Jepang ini memberikan kehidupan kedua pada produk yang telah rusak atau tidak terjual yang biasanya hanya terbuang percuma. Mulai dari kimono, hingga pecahan keramik dan payung plastik bekas, lihatlah bagaimana barang-barang yang tidak diinginkan ini didaur ulang menjadi item fashion Jepang yang cantik.

Nozomi Project

Nozomi Project
Nozomi Project (timeout.com)

Sue Takamoto meluncurkan Proyek Nozomi untuk memberikan nozomi (harapan) kepada Ishinomaki di prefektur Miyagi, daerah yang hancur akibat gempa dan tsunami Tohoku tahun 2011. Para wanita setempat membuat kalung, gelang, anting, dan aksesori mode lainnya dari pecahan keramik yang ditinggalkan setelah bencana. Setiap seri produk diberikan nama sesuai dengan nama seseorang yang penting bagi tim Nozomi Project, mulai dari keluarga, teman, hingga pahlawan lokal yang kehilangan nyawa selama bencana alam.

Plasticity

Plasticity
Plasticity, Fashion Jepang Daur Ulang (timeout.com)

Payung transparan dan murah sangat umum di Jepang, tapi sayangnya, terlalu banyak. Sekitar 80 juta payung transparan berakhir di tempat sampah setiap tahunnya. Dengan mendaur ulang payung plastik bekas menjadi tas yang keren dan praktis, Plasticity bertujuan untuk menyegarkan penampilan kamu sambil mengatasi masalah sampah plastik di Jepang. Tas tahan lama, ringan, dan tahan air ini tersedia secara online dalam tiga ukuran berbeda: tas bahu mini sacoche (¥ 8.000), tote bag kecil (¥ 10.000) dan besar (¥ 13.000).

Hataraku Tote Bags

Hataraku Tote Bag
Hataraku Tote Bag (timeout.com)

Bahkan, Perusahaan Metropolitan Expressway Tokyo mulai mendaur ulang dengan program Circulation Shutoko. Salah satu produk pertamanya adalah Hataraku Tote, tas yang terbuat dari spanduk jalan terpal yang pernah digunakan sebagai pemberitahuan pekerjaan jalan dan tanda keselamatan. Tas ini tahan lama, fleksibel, dan tahan air, memiliki pola unik berupa angka besar dan karakter kanji yang berani.

Ichie Ichie

Ichie Ichie
Ichie Ichie (timeout.com)

Ichie Ichie menjual tas yang terbuat dari obi, sabuk kimono tebal dikenakan di pinggang. Di toko online, kamu juga akan menemukan berbagai aksesoris buatan tangan, seperti tas genggam dan wadah kosmetik, dan berbagai tas dalam segala bentuk dan ukuran, dari model cross-body yang nyaman hingga tas jinjing.

Megumi Project Onagawa

Megumi Project Onagawa
Megumi Project Onagawa (timeout.com)

Sama halnya dengan Nozomi Project, Megumi Project Onagawa memberikan sumber pendapatan kepada wanita lokal, mempekerjakan mereka untuk mengolah kimono vintage dan obi yang disumbangkan dari seluruh Jepang menjadi aksesori modis. Tersedia aksesoris, berbagai macam syal, tas, bahkan ada sarung bantal, taplak meja, dan sampul buku. Setiap pembelian dari toko berkontribusi pada pemulihan kota.

Comme ca Commune

Comme ca Commune
Comme ca Commune (timeout.com)

Merek pakaian pria populer Jepang Comme ca Commune memiliki tas bahu poliester yang terbuat dari botol plastik daur ulang. Tahan lama, ringan, dan ramah lingkungan, tas ini tersedia dalam tiga warna - krem, hitam, dan hijau zaitun dengan harga ¥4.599. Ukurannya pas untuk membawa ponsel, dompet, kunci, dan earbud, dan ritsleting anti air akan menjaga semua barang tetap aman dan kering.

I Was a Kimono

I Was a Kimono
I Was a Kimono, Fashion Jepang Daur Ulang (timeout.com)

Kimono adalah bagian indah dari budaya dan warisan Jepang dan masih menjadi item fashion yang umum dikenakan sampai hari ini. I Was a Kimono menggunakan kimono bekas yang didaur ulang menjadi aksesoris mode dan dekorasi rumah yang cantik. Bersumber dari berbagai pasar barang antik di sekitar Tokyo, kimono diciptakan kembali menjadi bentuk baru dengan harapan memberikan kehidupan baru. Baru-baru ini, mereka juga membuat masker yang terbuat dari kimono kuno, dan menjadi populer.

D&Department Tokyo

D&Department Tokyo
D&Department Tokyo (timeout.com)

Toko peralatan rumah tangga dan gaya hidup di Setagaya ini menawarkan perpaduan furnitur modernis abad pertengahan, peralatan makan, mode, dan bahkan barang bekas. Barang-barang di toko ini bersumber dari seluruh Jepang, masing-masing memiliki label prefektur asalnya, bersama dengan tanggal pertama kali dibuat. Ada tas, kotak perhiasan, dan sepatu yang dilapisi dengan kain daur ulang yang sama, semuanya sangat bergaya sehingga kamu tidak ingin menyembunyikannya di lemari.

Newsed

Newsed
Newsed (timeout.com)

Sisa bahan yang digunakan di pabrik, produk tidak laku, dan sisa lainnya dihidupkan kembali oleh Newsed. Merek daur ulang ini tidak hanya menjual kembali barang-barang lama tetapi juga membawa barang-barang dari tempat sampah dan mengubahnya menjadi barang-barang fashion baru. Badge dan anting-anting Newsed yang funky, penuh warna, dan sangat populer terbuat dari sisa bahan akrilik dari pabrik aksesori. Ada juga bantal kursi yang terbuat dari kantung udara yang tidak digunakan.