Kembali ke Jepang pada 120 tahun yang lalu, Moyashi House Kyoto hanyalah rumah gudang biasa untuk menumbuhkan bibit koji demi keperluan sake, miso dan kecap. Namun kepedulian dari satu grup kecil manusia mampu melestarikan peninggalan tersebut dan membuatnya mampu dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Adalah dua perempuan bersaudara dan satu teman kuliah yang menjadi motor penggerak pelestari Moyashi House. Bersama-sama mereka mempertahankan struktur asli rumah era 1800-an tersebut dan menyulapnya. Ruangan gudang yang semula digunakan untuk menyimpan bibit koji menjadi ruang serba bisa segala keperluan, seperti seminar dan resepsi.
"Biji gandum ini disebut Moyashi, sebuah kata kerja yang juga berarti pertumbuhan tanaman ataupun bunga," jelas sang pemilik. Karenanya tidak heran bila Moyashi House Kyoto dapat digunakan untuk keperluan resepsi ataupun penginapan di mana para pengunjung bisa datang beramai-ramai dan membuat sebuah harapan baru untuk masa depan.
Menurut Craig Mod yang pernah mencoba tinggal di sana, rumah Jepang kuno ini mampu mengakomodir 3 sampai 6 orang sekaligus dengan tidur berjejer-jejer di atas tatami dan bernostalgia dengan aura Jepang di zaman dahulu. Berminat mencicipi rumah Jepang kuno ini?