Berita Jepang | Japanesestation.com

Yame adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah budaya. Pada tahun 2023, kota ini merayakan hari jadinya yang ke-600 sebagai ibu kota teh di Pulau Kyushu. Kota  tersebut juga terkenal dengan kerajinan tradisionalnya dengan total produksi kerajinan tradisionalnya yang terbesar di Kyushu, dengan berbagai macam spesialisasi lokal mulai dari tekstil hingga kertas.

Terletak kira-kira 50 kilometer di selatan Kota Fukuoka, Yame telah mengalami perubahan besar sejak tahun 2006, ketika kota terrsebut mulai menyatu dengan kota-kota sekitarnya, populasi kemudian meroket sehingga menjadikannya kota terbesar kedua di Prefektur Fukuoka menurut wilayah. Meskipun demikian, Yame tetap belum banyak dikunjungi seperti kota-kota lain di Kyushu. Seperti banyak kota besar di Jepang, kota ini memiliki cita rasa industri, namun ada banyak hal yang bisa dinikmati di sini.

Mencicipi Cita Rasa Teh Lokal

Yamecha, jenis teh yang diproduksi dari Kota Yame, Prefektur Fukuoka (Tokyo Weekender).
Yamecha, jenis teh yang diproduksi dari Kota Yame, Prefektur Fukuoka (Tokyo Weekender).

Yame memiliki teh hijau yang terkenal yang bernama Yamecha. Ketika disajikan dengan baik, tehnya memiliki rona hijau bercahaya, dan dikemas penuh dengan manfaat kesehatan. Yamecha sangat dibanggakan karena rasanya yang lezat.

Tanaman teh dapat dilihat tumbuh di seluruh kota dan pedesaan, dan dengan sedikit berkendara, kalian dapat menemukan Perkebunan Teh Pusat Yame. Di puncak bukit terdapat kuil dengan banyak tempat parkir di mana kalian dapat berhenti untuk menikmati pemandangan 360 derajat semak teh hijau yang rimbun. Pemandangannya benar-benar menakjubkan dan kalian harus melihatnya langsung.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah selama musim memetik teh dari bulan April hingga pertengahan Mei. DI saat tersebut, terutama pada hari yang cerah, pengunjung dapat menikmati panorama Laut Ariake dan Semenanjung Shimabara. Sesi pencicipan dan kampanye penjualan teh baru diadakan selama musim teh baru (sekitar bulan Mei), sehingga pengunjung tidak hanya dapat menikmati pemandangan, tetapi juga aroma dan cita rasa teh yang segar.

Sentra Kerajinan Tradisional di Kyushu

ilustrasi kerajinan tadisional Yame (Victoria Bennet).
ilustrasi kerajinan tadisional Yame (Victoria Bennet).

Yame memiliki begitu banyak kerajinan tradisional sehingga hampir sulit untuk mencantumkan semuanya. Peralatan bambu, kertas dan lampion chochin, altar Buddha rumahan (butsudan) dan tekstil tenun (kurume kasuri) semuanya ada di sini. Museum Kerajinan Tradisional Yame berfungsi sebagai pusat hasil kreatif kota. Pengunjung dapat melihat benda-benda yang dibuat oleh pengrajin lokal, berbelanja oleh-oleh, dan mencoba membuat kertas washi.

Telusuri jalan-jalan di lingkungan bersejarah Fukushima di Yame, yang dipenuhi dengan toko-toko kayu tradisional, kafe, dan townhouse. Untuk berbelanja, lihat pilihan peralatan rumah tangga dan pakaian pilihan Unagi no Nedoko, termasuk monpe atau celana pakaian kerja Jepang yang dibuat menggunakan kain kurume kasuri tenunan rumit milik Yame. Di dekatnya, kalian akan menemukan Cocolan, yang menjual lampu chochin modern seukuran telapak tangan yang dibuat menggunakan metode tradisional dengan kertas washi lokal (Yame-shi), yang mana diproduksi oleh pembuat kertas Toshikazu Mizota.