Berita Jepang | Japanesestation.com

Setiap tanggal 5 Juni, di kuil Atsuta Jingu diadakan salah satu festival utama yang terkenal di wilayah Nagoya dan Chubu Tengah di Jepang, yang dikenal sebagai Atsuta Matsuri atau Shobu-sai. Kuil Atsuta Jingu yang terletak di daerah Atsuta-ku Nagoya di Prefektur Aichi ini adalah kuil Shinto yang tersembunyi di antara pohon-pohon cemara tua berumur 1.000 tahun dan sejak zaman kuno telah dihormati di Jepang.

Semarak meriahnya Atsuta Matsuri di Jepang
Photo by akamesh1

Seperti dilansir dari blog.gaijinpot.com, selain kuil Ise Grand Shrine di Prefektur Mie, kuil ini dianggap sebagai salah satu kuil yang paling suci Jepang. Pedang Suci Kusanagi dari Kaisar, yang merupakan salah satu dari tiga tanda kebesaran kekaisaran, juga dipercaya berada di kuil yang berusia sekitar 1.900 tahun ini. Berbagai pertunjukan tradisional Jepang seperti Kyudo (panahan bergaya Jepang), Atsuta Kagura (tarian Shinto dengan musik), Taiko (drum Jepang), Kendo, Sumo dan berbagai bentuk seni bela diri bisa kalian lihat di Atsuta Matsuri. Bentuk tradisional dari tarian lokal di daerah ini ditampilkan dengan seruling dan drum Jepang sehingga membuat Atsuta Kagura menjadi sangat menarik. Sejak 1.800 tahun yang lalu hingga saat ini, tarian tersebut telah ditampilkan di Atsuta Shrine oleh penduduk setempat. Festival ini dimulai dari pukul 10:00 pagi dengan upacara khusus di depan kuil utamanya. Upacara khusus yang didedikasikan untuk para dewa dan dewi dari kuil tersebut ditampilkan oleh pembawa pesan dari kaisar dan petinggi kuil. Di malam hari, festival ini juga semakin menyenangkan dengan munculnya warung-warung malam, dengan lentera-lentera yang indah, dan festival ini ditutup dengan pertunjukan kembang api yang mengesankan di Jingu Koen Park. Lima Kento Makiwara, yang merupakan larung besar yang dihiasi oleh 365 lentera, menjadi puncak dari festival ini, yang akan ditampilkan di tiga gerbang pintu masuk torii menuju kuil dan dinyalakan pada pukul 18:00-21:00 malam.