Anda tentu sudah tak asing dengan rasa asin dan manis. Namun akhir-akhir ini kita telah banyak mendengar mengenai rasa baru dalam masakan, yaitu, umami. Apakah umami ini termasuk dalam tren atau termasuk dalam fakta ilmiah? Simak terus artikel berikut ini yang dikutip dari She Knows untuk mengetahui lebih lanjut mengenai rasa baru, umami.
Kita semua telah belajar bahwa manusia memiliki 4 indera perasa dasar yang mampu merasakan asin, manis, asam dan pahit. Tapi, di paruh kedua abad ke-19, kimiawan Jepang dan foodie Kikunae Ikeda menemukan jenis rasa baru yang disebut dengan umami. Berasal dari bahasa manakah “Umami”? Umami berasal dari kata Jepang yang berarti ‘yummy’ atau rasa yang menyenangkan dan gurih. Umai yang berarti “lezat” dan mi yang berarti “rasa”. Digunakan untuk arti yang lebih umum dari makanan lezat.
Dari Wikipedia dikutip bahwa kita merasakan umami melalui reseptor untuk glutamat, yang umumnya ditemukan dalam bentuk garam sebagai bahan tambahan pada makanan seperti MSG atau monosodium glutamate. Untuk itu, para ilmuwan menganggap umami berbeda dari rasa asin. Umami adalah bagaimana lidah Anda mampu merasakan nukleotida dan glutamat. Umami diciptakan oleh makanan yang mengandung asam amino yang disebut glutamat, dan / atau dua nukleotida, guanylate dan inosinate.
Umami juga tersedia dalam berbagai jenis karena beberapa kombinasi bahan kimia ini. Manusia pada umumnya menginginkan rasa Umami. Ada alasan biologis yang sangat baik untuk itu. Cairan ketuban dan ASI mengandung bahan kimia yang tinggi yang bisa menyebabkan munculnya rasa umami. Rasa umami yang paling terkenal adalah monosodium glutamat, yang diciptakan oleh Ikeda ketika ia memisahkan berbagai macam atau jenis makanan ke berbagai komponen untuk mengisolasi atau membentuk umami.
Kita semua tahu terlalu banyak MSG tidak baik untuk kesehatan, tapi rasa umami hampir sama seperti MSG yang memang membuat rasa makanan lebih baik dan enak sedap. Sehingga akan lebih baik jika Anda mengetahui mengenai rasa umami ini. Seperti apa rasa Umami tesebut? Pada intinya, umami itu gurih (dijelaskan oleh orang-orang berdasarkan warna dan rasa kaldu atau kuah) tapi masih sulit dijelaskan dan mengidentifikasi jika Anda tak mengetahui rasa apa yang Anda cari dalam sebuah masakan. Umami itu lezat. Untuk memahami lebih jauh mengenai rasa Umami, coba pikirkan kecap kedelai.
Selain manis, orang juga akan berpikiran bahwa kecap itu asin. Hanya asin saja. Jika Anda hanya menganggap kecap hanya asin, mengapa Anda menggunakan soyu atau kecap asin ketika makan sushi? Kenapa tak menggunakan garam saja? Ini juga menjelaskan bahwa dalam kecap asin terdapat rasa umami! Garam hanya memberikan rasa asin sedangkan kecap (asin) terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi sehingga memiliki rasa yang lebih kaya, lezat dan juga gurih.