Sambut olimpiade tahun 2020 mendatang, Tokyo Smile Veggies mengajak restoran di Tokyo untuk menghidangkan aneka sajian vegetarian. Selain alasan kesehatan, menciptakan suasana makan yang nyaman di restoran untuk vegetarian juga menjadi tujuannya. Tokyo merupakan salah satu ibukota gastronomi dunia dengan banyaknya jumlah restoran yang bergelar Michelin-starred daripada kota-kota lain di Jepang dengan lebih banyak menyajikan menu non vegetarian. Akan tetapi, Jepang akan menjadi tuan rumah olimpiade tahun 2020 mendatang dan terkait masuknya wisatawan vegetarian. Karenanya kelompok Tokyo Smile Veggies akan mengajak sekitar 50.000 restoran di Tokyo untuk menawarkan hidangan vegetarian. Mereka berencana untuk melakukan hal ini dengan cara loka karya, yakni menjelaskan apa artinya vegetarian dengan menawarkan resep. Juga pelatihan khusus chef untuk menciptakan restoran yang ramah vegetarian dengan tampilan yang berbeda. "Kami tidak ingin meningkatkan jumlah restoran vegetarian, kami hanya ingin para penganut vegetarian dapat menikmati sajian enak dan lezat di restoran biasa," tutur salah satu pendiri Aya Karasuyama dalam Independent. Menurut Tokyo Smile Veggies, kecenderungan makrobiotik dimulai tidak lama setelah Madonna tampil di acara SMAP Jepang pada tahun 2006. Diet macrobiotik, merujuk pada konsumsi makanan yang sehat dan menyembuhkan. Dalam diet ini masyarakat bisa mengkonsumsi makanan vegetarian, whole grain, sayuran, buah, serta konsumsi ikan sesekali. Tapi, gula, dan minyak olahan benar-benar dihindari. Selama satu dekade terakhir telah terjadi peningkatan popularitas dalam makanan vegetarian di Jepang bersama ledakan dalam makanan makrobiotik yang menyebabkan dibukanya sekitar 500 kafe vegetarian dan makrobiotik (yang melayani daging tetapi memiliki banyak pilihan menu vegetarian). Akan tetapi, kini banyak restoran tradisional Jepang yang tidak menyertakan makanan vegetarian. Padahal, setelah tsunami Jepang tahun 2011, orang-orang mulai lebih memperhatikan kesehatan mereka dan peduli darimana makanan berasal. Keamanan pangan menjadi masalah besar serta membuat kebanyakan orang Jepang tertarik pada pertanian organik. Kuniko Fukazawa, salah satu pendiri kelompok ini menjadi vegetarian karena masalah kesehatan. "Awalnya itu merupakan makanan yang mengerikan, akan tetapi menjadi lebih baik dan saya merasa jauh lebih sehat dan dapat menjaga berat badan." Secara historis, Jepang memiliki tradisi makan a la vegetarian. Selain itu, chef Jepang juga dikenal sangat piawai dalam memasak sayuran. Hanya saja para pelanggan hanya menginginkan makan daging.