Banyak restoran di Jepang yang menampilkan berbagai hidangan yang menggiurkan di kaca etalasenya seperti sushi, mie, burger, sup, bahkan es krim. Namun itu semua bukan untuk dimakan lho.
Tak peduli seberapa enaknya makanan itu terlihat, namun itu hanyalah replika makanan yang terbuat dari plastik. Replika makanan ini terlihat begitu nyata seperti makanan aslinya. Restoran biasanya menampilkan ini agar pelanggan yang lewat dapat melihat menu makanan yang disajikan di dalam restoran. Hal ini juga sangat membantu bagi wisatawan yang tidak mengerti bahasa Jepang, yang harus memesan makanan melalui buku menu dan cukup menunjukkan replika makanan yang ditampilkan.
Dilansir Amusing Planet, replika makanan ini disebut sampuru, dan mulai ada di Jepang hampir seratus tahun yang lalu, pada tahun 1971. Awalnya digunakan untuk menghias rumah. Beberapa tahun kemudian, saat sebuah restoran di tokyo memutuskan untuk menggunakannya sebagai penarik pelanggan, ide ini pun mulai ramai digunakan. Replika makanan ini dapat menunjukkan secara tepat dari segi bentuk, ukuran dan warna makanan yang akan disajikan. Satu restoran bisa menghabiskan satu juta yen atau sekitar 107 juta rupiah untuk melengkapi restorannya.
Produsen yang memproduksi replika makanan ini sangat menjaga rahasia pembuatannya. Proses biasanya dimulai dengan makanan asli dari restoran yang dibawa ke pabrik. Setelah makanan difoto, lalu dibuat sketsa dan cetakannya. Cairan vynil klorida yang dituang ke dalam cetakan akan langsung mengeras lalu dilukis tangan oleh pengrajin berbakat dengan cat minyak dan kuas halus. Semua detail warna dan bentuknya begitu diperhatikan hingga penyerupai aslinya.