Kemampuan manusia untuk mengecap rasa gurih atau umami pada makanan berkaitan dengan kesehatan manusia secara keseluruhan, khususnya dalam kategori manula, ungkap peneliti Jepang. Manis, asin, asam, pahit, dan gurih ialah lima rasa dasar yang dikecap lidah manusia. Namun, dari kelima rasa tersebut, gurih ialah rasa yang paling mempengaruhi selera makan. Sebagaimana dituangkan dalam kajian yang dimuat jurnal ilmiah Flavour, para ilmuwan dari Fakultas Pascasarjana Kedokteran Gigi Universitas Tohoku, Jepang melakukan uji sensitivitas rasa terhadap 44 pasien. Hasilnya, para pasien yang kurang mampu merasakan gurih mengeluhkan bahwa makanan tidak lagi begitu terasa dan tidak makan secara normal. Semua pasien yang punya keluhan tersebut berusia di atas 65 tahun dan penyebabnya, kata studi itu, amat mungkin karena faktor usia. Menurut para ilmuwan, rasa gurih dapat meningkatkan aliran air ludah dalam jangka waktu yang lama sehingga saraf pengecap rasa bisa distimulasi. Konsekuensinya hal ini dapat mendorong nafsu makan. Rasa asam, menurut ilmuwan di Universitas Tohoku, sejatinya juga bisa merangsang aliran ludah. Namun, jangka waktu stimulasi yang ditimbulkan rasa asam tergolong sangat singkat. “Rasa gurih sepertinya memainkan peranan penting dalam mempertahankan kesehatan mulut dan kesehatan secara keseluruhan,” sebut pernyataan para ilmuwan. Umami ialah kata dari bahasa Jepang yang berarti gurih, berbeda dengan asin. Rasa umami dapat ditemukan pada makanan yang mengandung kadar glutamat tinggi, semisal kecap, kaldu, kerang, keju, teh hijau, dan makanan protein tinggi lainnya.