Pergi jalan-jalan tanpa menikmati kuliner khas daerahnya bagai sayur tanpa garam. Saat ada di Jepang, jangan lewatkan wisata kuliner Kyoto. Wilayah ini memiliki masakan terbaik yang ada di Jepang. Jadi, tentu saja Anda akan rugi kalau sampai tidak sempat mencicipi makanan yang ada di sana. Nah, ada apa saja ya di Kyoto?
Kyoto yang dulunya adalah pusat pemerintahan dan pernah menjadi tempat tinggal Kaisar memiliki kekayaan kuliner yang tidak diragukan lagi. Penasaran ingin wisata kuliner di Kyoto? Keberagaman kuliner dapat dilihat dari sajian Kaiseki Ryori yang bergaya aristokrat hingga hidangan vegetarian ala para biksu Buddha pada sajian Shojin Ryori serta sajian ala rumahan pada sajian Obanzai Ryori. Para pakar kuliner pun tidak berhenti menciptakan masakan-masakan lezat. Sebagian restoran terinspirasi dari kuliner pada zaman dahulu sedangkan yang lainnya bereksperimen dengan rasa-rasa baru. Restoran fusion mengkombinasikan bahan-bahan dan teknik memasak gaya Kyoto dengan gaya lainnya dari belahan bumi yang lain. Distrik Pontocho adalah salah satu tempat terbaik untuk menemukan restoran fusion yang berdampingan dengan restoran bercitarasa tradisional.
Masih banyak tempat untuk wisata kuliner di Kyoto. Distrik Gion menawarkan beragam kuliner dengan rasa yang luar biasa dan menggugah selera. Jangan lewatkan area Stasiun Kyoto yang juga menawarkan bermacam-macam kuliner. Masakan Jepang seperti ramen, sushi dan udon juga bertebaran di sepanjang jalan di kota ini. Para pecinta kuliner jangan melewatkan untuk mengunjungi Nishiki Market di pusat kota Kyoto. Dari tempat-tempat makan kita membahas mengenai gaya kuliner di sana. Yang pertama adalah sajian Kaiseki Ryori yang pada awalnya diperuntukkan untuk upacara minum teh. Namun, selanjutnya sajian tersebut berubah menjadi gaya sajian popular di antara kaum bangsawan. Sajian dengan gaya ini menitikberatkan pada rasa yang tidak terlalu mencolok dan bahan-bahan lokal. Anda bisa menikmati sajian gaya ini di Ryokan, penginapan dengan gaya tradisional Jepang.
Shojin Ryori adalah sajian yang mengadaptasi gaya kuliner para Biksu Buddha. Berhubung mereka dilarang untuk makan makanan yang berasal dari mahluk bernyawa, para Biksu Buddha hanya boleh makan makanan yang mengandung sayur. Bahan utama dari sajian ini adalah tahu yang dibuat khusus di Kyoto. Nama masakan yang popular adalah Yudofu, tahu lembut yang dimasak dengan kaldu sayuran. Sajian Obanzai Ryori lebih bercitarasa masakan rumahan. Terdapat beberapa lauk-pauk yang dimasak dengan bahan-bahan yang mudah dimasak.
Setiba di Kyoto, sempatkan untuk datang mengunjungi Nishiki Market. Pasar yang satu ini merupakan tempat berburu makanan yang paling tepat. Wisatawan lokal dan mancanegara berburu kuliner di sini. Dari makanan ringan yang serba imut dan lucu hingga ke makanan berat yang mengenyangkan semua ada di sini. Wah… sudah tidak sabar rasanya untuk pergi ke sana.
Warga Kyoto bangga dengan Nishiki Market. Jika ada turis yang menanyakan tentang pasar tersebut, warga asli sana akan dengan semangat menjelaskan dan menunjukkan arah ke Nishiki Market. Saking terkenalnya, pusat kuliner di Kyoto ini bahkan sampai masuk ke buku travel ternama seperti Lonely Planet. Wow, bisa dibayangkan seberapa hebat dan menakjubkannya isi pasar tersebut. Yang luar biasanya lagi, makanan yang dijual di sini menggunakan hasil bumi asli Jepang. Jadi benar-benar cinta dengan produk dalam negeri ya mereka. Wisata kuliner Kyoto bisa kita mulai dari makanan kecil. Ada kue beras kering yang mirip dengan opak, penganan khas Indonesia. Kalau di sini, namanya adalah senbei atau kue beras khas Jepang. Setelah mencoba opak khas Jepang, mari kita cicipi makanan khas Jepang lainnya seperti ramen. Mie khas Jepang ini disajikan dengan beragam citarasa. Mulai dari kuah yang berbahan dasar pasta kacang kedelai hingga iga sapi ataupun babi. Jangan lupa juga untuk mencoba makanan laut yang melimpah ruah dan segar. Wah, dijamin Anda akan ketagihan dan makan hingga kekenyangan. Mulai dari ikan bakar, ikan mentah ala Jepang atau Sashimi, hingga hidangan laut lainnya yang diolah sedemikian rupa seperti Sushi semua ada di sana. Persiapkan perut Anda sebaik-baiknya untuk makan besar. Pokoknya rugi kalau sampai tidak mencoba masakan laut yang segar.
Saat Anda memasuki pasar dan bersiap untuk menikmati wisata kuliner Kyoto, Anda akan disambut oleh para penjualnya dengan ramah. Teriakan ‘Irrashaimase’ atau selamat datang akan terdengar di setiap penjuru pasar. Ratusan gerai makanan memanggil Anda untuk mencicipi satu per satu. Setelah kenyang mencoba masakan laut, cobalah kue-kue kering sebagai pencuci mulut. Harganya pun tidak menguras kantong sama sekali. Mulai dari 60 yen atau 6 ribu rupiah hingga 400 yen atau 40 ribu rupiah. Ada es krim, kue kering khas Jepang, kue dadar, kue isi kacang hijau berbentuk ikan atau taiyaki dan masih banyak lagi.