Selama sepuluh tahun terakhir, asupan kalori ikan pada tiap orang Jepang mengalami penurunan sebesar 20 persen. Untuk mengatasi hal ini, industri perikanan Jepang melakukan inovasi dengan menciptakan ikan beraroma serta rasa buah dan rempah.
Penambahan aroma dan rasa ini dilakukan dengan proses alami. Caranya dengan mencampurkan buah dan rempah ke dalam pakan ikan. Bahan-bahan yang ditambahkanpun berasal dari wilayah Jepang, seperti kulit dan dan daging buah jeruk mikan dari prefektur Ehime. Penambahan jeruk mikan ini nantinya menghasilkan aroma jeruk yang lembut pada ikan. Sementara itu, jeruk limau dari prefektur Oita bernama kabosu juga ditambahkan ke dalam pakan ikan. Selain memberi rasa unik, antioksidan yang terkandung dalam kabosu bersifat sebagai pengawet dengan rasa alami. Selain jeruk, ikan juga diberi pakan zaitun dari prefektur Kagawa. Daun-daun dari pohon zaitun ditumbuk hingga halus baru kemudian dicampurkan kedalam pakan ikan hamachi atau ikan ekor kuning. Setidaknya, ikan-ikan tersebut rutin diberi pakan zaitun 20 hari sebelum dipanen. Penambahan buah zaitun diyakini mampu menambah rasa, kandungan vitamin E, sekaligus mengurangi bau amis pada ikan. Sebenarnya pemberian pakan berupa rempah pernah dilakukan sebelumnya di prefektur Nagasaki. Tahun 2008, Nagasaki Mackerel Fisheries Group memberikan campuran pala, oregano, kayu manis, dan jahe sebagai pakan ikan. Ikan mackerel yang telah diberi pakan rempah enak disajikan mentah, direbus, atau dipanggang. Para pengusaha perikanan berharap dengan pemberian aroma dan rasa alami pada ikan bisa menghidupkan kembali penjualan ikan yang sedang lesu. Selain itu, cara ini diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan luar negeri.