Buat penggemar mie atau pasta pastinya terasa berat jika harus berhenti mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Karenanya cobalah mengonsumsi shirataki sebagai pengganti.
Mie dari Jepang ini dikenal rendah kalori dan karbohidrat. Warnanya bening agak keputihan dan umumnya dipakai sebagai campuran sukiyaki. Shirataki segar dikemas dalam plastik dengan air rendaman. Mie yang kenyal mulur ini dibuat dari ubi konjac yang rendah karbohidrat, bebas gluten, dan rendah kalori. Kata ‘shirataki’ artinya ‘air terjun putih’ merujuk pada mie yang berwarna putih susu mirip suun ini. Selain shirataki dengan rasa alami juga dikenal tofu sirataki yang memakai campuran tofu. Jenis yang ini lebih disukai orang Amerika karena rasanya lebih gurih. Seperti halnya mie telur dan spaghetti, shirataki juga bisa diolah menjadi beragam hidangan. Sebagai mie kuah dengan kaldu dan sayuran, campuran salad dengan seafood, digoreng, atau diberi beragam saus dan sayuran. Tambahan saus dan sayuran akan memberi rasa gurih enak pada shirataki yang umumnya tidak ada rasanya atau cenderung hambar. Karenanya shirataki menjadi alternatif pengganti mie dan spaghetti atau pasta yang tepat. Shirataki mengandung glucamonnan, serat dari umbi konjac. Mie ini sangat baik untuk menurunkan berat badan dan melancarkan pencernaan. Karena kandungan serat ini memberi rasa kenyang lebih lama dan rendah kalori.
Seratnya akan membantu penyerapan makanan sekaligus memberi rasa kenyang lebih lama. Jenis serat glucamonan juga mengandung prebiotik yang merangsang pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Karena 97% mie ini mengandung air maka per 1 porsi (112 g) hanya mengandung 20 kalori dan 2 gram serat. Karena tak mengandung gluten, mie ini aman dikonsumsi oleh mereka yang alergi gluten. Kini shirataki dikenal sebagai zero spaghetti atau zero noodle dan banyak dikonsumsi oleh mereka yang sedang berdiet karena rendah karbohidrat. Shirataki mudah ditemui dipasar swalayan besar atau toko bahan makanan Jepang dalam bentuk basah (direndam air) atau kering.